
Siswa SMK Berhasil Luncurkan Roket Amatir
Tim Mengangkasa didampingi oleh para mentor saat persiapan peluncuran Roket Nusantara batch 2 di Air Weapon Range (AWR), Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur.
Foto: PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN)
Jakarta - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia, terus menjalankan misi besarnya dalam meningkatkan edukasi tentang teknologi antariksa secara berkelanjutan bagi generasi muda Indonesia. Berkat implementasi komitmen kuat, PSN sukses membimbing Tim Mengangkasa, tiga pelajar berbakat dari SMKN 4 Pontianak, Kalimantan Barat, dalam mengembangkan dan meluncurkan roket amatir yang disebut “Roket Nusantara”, sehingga mampu mencatatkan rekor ketinggian satu kilometer.
Asisten Potensi Dirgantara (Aspotdirga) Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Palito Sitorus, menyatakan pihaknya mengapresiasi keberhasilan Tim Mengangkasa meluncurkan roket amatir setelah melalui serangkaian uji coba di Air Weapon Range (AWR) Lumajang, Jawa Timur. Marsda TNI Palito Sitorus berharap kesuksesan Tim Mengangkasa memantik generasi muda lainnya berpartisipasi dalam pengembangan hingga peluncuran roket amatir di Indonesia.
“Kami mengapresiasi atas semangat dan dedikasi para generasi muda dalam mengembangkan teknologi antariksa sejak usia dini. TNI AU siap berkolaborasi dengan menyediakan fasilitas untuk mendukung uji coba peluncuran roket amatir guna meningkatkan kemampuan Indonesia dalam pemanfaatan teknologi antariksa,” kata Marsda TNI Palito Sitorus pada Rabu (12/3)
Direktur Utama Pasifik Satelit Nusantara sekaligus Ketua Asosiasi Antariksa Indonesia, Adi Rahman Adiwoso, menjelaskan sebagai pionir perusahaan satelit nasional, PSN memiliki tanggung jawab untuk menyebarluaskan edukasi mengenai teknologi antariksa di Tanah Air, serta mendorong keberanian pada generasi penerus bangsa untuk terus melangkah maju melakukan berbagai inovasi demi membangun masa depan industri antariksa di Indonesia yang berkelanjutan. Melalui langkah nyata ini, Adi Rahman optimistis akan semakin menarik banyak minat dan antusias generasi muda untuk mempelajari teknologi antariksa sehingga kedepannya Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) unggul demi kemajuan industri antariksa nasional.
“Kami akan terus mengemban tanggung jawab ini untuk mendukung hadirnya generasi-generasi muda Tanah Air yang unggul dalam teknologi antariksa. Dengan keberhasilan Tim Mengangkasa dan sejalan dengan misi Asosiasi Antariksa Indonesia dalam mewujudkan kemajuan dan kemandirian antariksa nasional, PSN akan menjadi garda terdepan untuk keterbukaan akses informasi dan edukasi mengenai teknologi antariksa di Indonesia,” kata Adi Rahman.
Dalam kesuksesan pengembangan dan peluncuran Roket Nusantara, PSN memberikan pengalaman dan pembelajaran melalui program internship kepada Tim Mengangkasa, Daris Cahyo Adi (17 Tahun), Fathur Rahman (17 Tahun), dan Abdul Aziz (18 Tahun), sejak Oktober 2024 hingga Februari 2025. Selama program tersebut, dua mentor dari Tim Nanosat Surya Satellite-1 yang bernaung di bawah Departemen Space Technology PSN, Afiq Herdika Sulistya dan Muhammad Zulfa Dhiyaulhaq, mendampingi Tim Mengangkasa. Sebagai bagian dari tugas akhir program internship di PSN, sekaligus menjadi syarat kelulusan dari SMKN 4 Pontianak, Tim Mengangkasa mengembangkan Roket Nusantara dengan target ketinggian 900 meter menggunakan bahan bakar ANCP (Ammonium Nitrate Composite Propellant).
Sebelum tahap peluncuran, Tim Mengangkasa terlebih dahulu melakukan serangkaian uji static engine pada 24 Desember 2024 di fasilitas PSN di Cikarang, Jawa Barat, guna memastikan performa roket optimal. Setelah fase ini dilalui, Tim Mengangkasa melakukan uji coba peluncuran dalam 2 batch yang berlokasi di Air Weapon Range (AWR), Lumajang, Jawa Timur. Peluncuran batch 1 dilakukan pada 16-17 Januari. Pada fase ini, Tim Mengangkasa dua kali melakukan uji peluncuran. Pada peluncuran kedua, Roket Nusantara 0.2 mencapai ketinggian 76 meter.
Selanjutnya, batch 2 dilakukan pada 25-26 Februari 2025 dengan tiga kali uji coba peluncuran Roket Nusantara. Pada uji peluncuran yang terakhir, Roket Nusantara 0.5 meluncur lebih dari 1 kilometer di udara dengan kecepatan subsonik sebesar 200 meter per detik. Meskipun terdapat beberapa kendala, namun pencapaian ini menandai titik awal keberhasilan luar biasa bagi pelajar SMK di Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal TNI M. Tonny Harjono yang telah memberikan dukungan kepada PSN sehingga Tim Mengangkasa dapat melakukan serangkaian uji coba Roket Nusantara di Air Weapon Range. Kesuksesan Tim Mengangkasa sekaligus membuktikan bahwa Indonesia memiliki bibit-bibit SDM yang unggul dan semangat juang tinggi untuk mempelajari teknologi antariksa,” ujar Adi Rahman.
Perkuat Kolaborasi
Adi Rahman meneruskan pihaknya juga siap menjalin kolaborasi dengan sekolah-sekolah menengah kejuruan di Indonesia, perguruan tinggi, dan pemerintah untuk menciptakan proyek roket amatir dan pengembangan teknologi antariksa lainnya. Dengan semakin banyaknya siswa berbakat yang berpartisipasi dalam proyek ini, maka akan semakin memperluas pengetahuan generasi muda Indonesia terhadap teknologi antariksa.
Kondisi tersebut tentunya berpotensi akan semakin meningkatkan kapasitas dan kapabilitas industri antariksa nasional di masa mendatang. “Kolaborasi antara pelaku industri, satuan pendidikan, perguruan tinggi, pemerintah, dan asosiasi, dalam mendukung proyek roket amatir perlu diberdayakan lebih luas untuk mendukung kemajuan industri antariksa nasional. Dan, visi besarnya adalah mewujudkan kemandirian dan keberlanjutan teknologi antariksa nasional sehingga Indonesia nantinya bisa memaksimalkan pemanfaatan serta akses ke antariksa yang berkelanjutan demi kemajuan bangsa dan negara,” tutup Adi Rahman.
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
- 4 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 5 Satu Peta Hutan, Menjaga Ekonomi Sawit dan Melestarikan Hutan