Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fasilitas Pendidikan

Siswa SDN 1 Bekasi Belajar di Gudang BPBD

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Para siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Ridhogalih, Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpaksa harus belajar di dalam gudang milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat akibat gedung sekolahnya roboh dan tak kunjung dibenahi.

"Saya sudah dua tahun di sini, kondisinya memang begini, terpaksa. Karena gedung sekolah sebelumnya hancur, atapnya roboh," kata salah seorang guru sekolah tersebut Ahmad, 43 tahun, di Cikarang, Jumat 8/9).

Ahmad mengatakan awalnya para siswa bersekolah seperti biasa di gedung lama namun karena tak kunjung dibenahi, kondisi gedung pun semakin rapuh hingga membahayakan para siswa.

"Terakhir ada atap yang roboh, jadi ya sudah kami bersepakat pindah saja. Ada gudang milik BPBD, kami menumpang," katanya.

Berdasarkan pantauan gudang milik BPBD tersebut berada di Desa Ridhogalih, lokasinya berdampingan dengan gedung sekolah lama. Gudang tersebut dibangun untuk menampung bantuan logistik bencana

Gudang tersebut berbentuk memanjang dengan ukuran sekitar 10x20 meter atau seluas dua kali lapangan bulutangkis. Gudang lantas digunakan para siswa pada enam kelas, mulai dari kelas satu sampai enam. Setiap kelas dibatasi dengan papan tulis, beberapa di antaranya menggunakan triplek yang disusun membentuk ruangan setengah tertutup

Kondisi ini jauh dari kenyamanan sebab susunan triplek pembentuk ruangan itu hanya memiliki tinggi sekitar 120 sentimeter. Proses belajar mengajar pun tidak efektif. Suara guru yang menerangkan di satu kelas kerap terganggu dengan guru lain yang juga menerangkan di kelas lainnya. Belum lagi bila ada kelas yang ribut kemudian dengan spontan menular ke kelas lainnya.

"Jadi memang kalau saya lagi menerangkan, kelas sebelah ribut, ya anak-anak enggak konsen. Terus kalau guru sedikit saja suaranya lebih kencang saat menerangkan pasti mengganggu kelas lainnya. Belum lagi kan panas ini gudang," katanya.

Selayaknya gudang pada umumnya, gudang milik BPBD ini tidak memiliki jendela dan hanya dikelilingi tembok serta gerbang besi berukuran sekitar 4x3 meter, juga minim ventilasi sehingga para siswa dan guru sering tidak nyaman karena suhu di dalam gudang panas.

Selain enam kelas yang dibatasi triplek, terdapat juga ruang guru yang disatukan dengan ruang kepala sekolah serta ruangan tata usaha. Akibat kondisi sekolah yang tidak kunjung membaik, jumlah murid pun makin sedikit. Kini, SD Negeri 1 Ridhogalih hanya berisikan 90 siswa di enam kelas "Kebanyakan siswa yang rumahnya di daerah sini saja, warga sekitar," katanya.

Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top