Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Siprus

Siprus, Pulau Kecil yang Terbagi Dua

Foto : AFP/ Etienne TORBEY
A   A   A   Pengaturan Font

Siprus adalah negara pulau yang terbagi menjadi dua yaitu wilayah utara dan selatan. Bagian utara disebut Republik Turki Siprus Utara, sementara itu bagian selatan adalah Siprus Yunani atau Republik Independen Siprus.

Di atas kertas Siprus merupakan negara yang utuh, namun demikian pada kenyataannya wilayah ini terbagi menjadi beberapa bagian. Negara-negara seperti Yunani, Turki, Siprus, dan Inggris, semuanya mengklaim pulau tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berada di tengah-tengah melakukan misi menjaga perdamaian.

Saat ini, Siprus pada dasarnya terbagi menjadi tiga. Pertama Republik Siprus di bagian selatan pulau, yang mencakup sekitar 60 persen wilayah pulau tersebut. Bagian utara, yang diduduki oleh Turki, mencakup 40 persen wilayah lainnya, atau sekitar itu. Di antara keduanya terdapat zona penyangga yang dikelola PBB, yang menjaga gencatan senjata antara kedua pihak yang bertikai.

Meskipun wilayah utara mengklaim sebagai negaranya sendiri, yang disebut Republik Turki Siprus Utara, namun sejauh ini tidak ada negara kecuali Turki yang mengakuinya. Masyarakat Siprus Yunani dan sebagian besar negara di dunia menyebutnya sebagai wilayah utara atau wilayah pendudukan (the occupied territories).

Namun, ini bukan hanya perpecahan dua arah. Inggris, yang pernah menjadi penguasa Siprus, masih memiliki dua bidang tanah untuk pangkalan militer setelah kemerdekaan. Lokasinya berada di Akrotiri dekat Limassol, dan di Dhekelia, antara Larnaca dan Famagusta.

Masyarakat dapat berpindah antara kedua wilayah pangkalan ini ke bagian wilayah yang menjadi bagian Republik Siprus dengan bebas. Tidak ada pengawasan atau apapun meskipun pangkalan militer tersebut sulit untuk dimasuki.

Alasan Inggris masih berada di Siprus sampai sekarang adalah karena adanya perjanjian dengan Republik Siprus. Ketika pulau itu memperoleh kemerdekaan pada 1960, bagian dari perjanjian tersebut adalah bahwa Inggris akan mempertahankan sebagian wilayahnya untuk kepentingan militer.

Namun kesepakatan itu tercapai melalui sebuah kisah tentang kepalsuan dan diplomasi yang curang. Dalam buku A Modern Cyprus, William Mallinson menjelaskan terjadinya transaksi ganda pada Perang Dingin.

Sementara itu perbedaan antara Siprus Yunani dan Siprus Turki jauh lebih rumit untuk dijelaskan. Selama ratusan tahun, pulau itu dihuni oleh dua komunitas warga yaitu Siprus Turki yang komposisinya kira-kira seperlima dari total populasi. Sedangkan empat perlima komunitas warga merupakan Siprus Yunani, bersama dengan warga Arab dan Armenia, hidup bersama dengan relatif damai di pulau tersebut. Tentu saja, ada banyak komunitas yang tinggal bersama di pulau tersebut, tapi semua itu tidak terlalu menciptakan masalah serius.

Namun pada akhir tahun '50-an, nasionalisme Yunani melanda pulau itu. Sebuah organisasi bernama Ethniki Organosis Kyprion Agoniston (EOKA) atau Organisasi Nasional Pejuang Siprus, memulai kampanye kekerasan melawan pemerintahan Inggris. Tujuannya bukanlah kemerdekaan, melainkan enosis, penyatuan dengan Yunani.

Munculnya semangat nasionalisme Yunani tentu saja membuat komunitas warga Siprus Turki tidak merasa mendapat tempat di Siprus Yunani, meskipun EOKA pada awalnya menyatakan tidak menargetkan warga Siprus Turki dengan cara apapun.

Namun, kampanye melawan Inggris dan curahan sentimen nasionalis yang terkait tentu saja membuat minoritas komunitas Turki merasa tidak nyaman. Akibatnya, banyak warga Siprus Turki yang mendukung kelanjutan pemerintahan Inggris sampai solusi mengenai nasib komunitas mereka dapat dicapai.

Banyak orang Siprus Turki menyukai pembagian (taksim dalam bahasa Turki) pulau itu menjadi dua bagian. Sebagian kecil untuk mereka dan sisanya untuk orang Yunani, sesuai dengan komposisi penduduk yang ada.

Perlu dicatat bahwa Inggris memanfaatkan perpecahan antara kedua komunitas ini dengan merekrut warga Siprus Turki ke dalam polisi untuk membantu memulihkan ketertiban di kota-kota Siprus dan melancarkan perang gerilya melawan EOKA di pedesaan. Tindakan ini semakin memperlebar keretakan antara komunitas warga Siprus Turki dan Siprus Yunani.

Namun, masyarakat Siprus Turki tidak lama dalam mendukung pemerintahan Inggris. Mereka menyadari bahwa mereka sedang dipermainkan ketika tentara Inggris menembaki perusuh Siprus Turki. Dengan tekanan terus-menerus dari EOKA dan sejumlah organisasi Siprus Turki, Inggris akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan Siprus.

Namun, untuk menjaga perdamaian di pulau tersebut, Inggris memutuskan dalam negosiasi dengan Yunani dan Turki. Namun dalam perundingan itu orang Siprus sendiri tak diundang.

Pada 1960, Siprus akhirnya memperoleh kemerdekaan setelah Perjanjian Zurich dan London. Namun, dalam keputusan yang menentukan, Yunani dan Turki berhak untuk membantu komunitas masing-masing di pulau tersebut jika terjadi masalah.

Pembicaraan Damai

Akhirnya keputusan yang menghantui semua yang terlihat itu terjadi 14 tahun kemudian. Pada Juli 1974, Turki menggunakan haknya untuk melindungi komunitas warga Turki dengan menyerang Siprus. Awalnya, tentara Turki hanya membuat koridor antara jembatan mereka dan Ibu Kota Nicosia.

Bertentangan dengan yang diperkirakan, Yunani tidak menyatakan perang sebagai tanggapan atas masuknya Turki. Hal ini karena setelah junta runtuh, pemerintahan demokratis yang baru dilantik tidak mempunyai keinginan untuk berperang.

Pembicaraan damai antara semua pihak yang terlibat dengan cepat terorganisasi, namun tidak menghasilkan apa-apa. Hal ini membuat Turki memutuskan untuk melakukan invasi lagi, hanya saja kali ini dengan kekuatan yang luar biasa.

Invasi pada Agustus ini jauh lebih besar dan mendorong para pembela HAM ke garis gencatan senjata seperti yang terjadi saat ini. Batasan tersebut tetap berlaku, namun Turki juga diperingatkan oleh PBB untuk tidak melangkah lebih jauh. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top