Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kelenjar Tiroid

Sinyal Tubuh Ketika Bermasalah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Tubuh manusia bekerja layaknya mesin. Saat satu organ tak berfungsi maka seluruh bagian akan mulai bermasalah.

Salah satu organ tubuh penting tapi sering terabaikan adalah kelenjar tiroid, kelenjar kecil yang ada di leher yang mengatur metabolisme dan fungsi tubuh seperti bernafas, suhu badan, siklus menstruasi dan lain-lain.

Seringnya, manusia tak sadar ketika kelenjar ini bekerja, namun saat kelenjar tiroid mulai bermasalah, misalnya tak merilis cukup hormon tiroid (hipotiroidsme) atau bahkan merilis hormon tersebut secara berlebihan (hipertiroidisme) maka baru akan terasa karena mempengaruhi kerja mata, kulit, tangan, apa saja.

Hal itu disebabkan simptom penyakit kelenjar tiroid bisa menyerupai ratusan penyakit lain.

Menurut American Thyroid Association penyakit kelenjar tiroid umum diderita wanita, satu dari delapan wanita mengalami penyakit ini.

"Simptom bervariasi pada setiap orang dan bisa muncul secara perlahan-lahan sehingga tak terdeteksi atau mendadak kata ahli endokrinologi Valentina Rodriguez, Women's Health, Jumat (25/1).

Oleh sebab itu, sangat penting untuk selalu waspada dan segera bertindak jika merasakan salah satu simptom seperti di bawah ini:

  1. Rambut menipis

Tanda penyakit tiroid dan gejalanya seringkali muncul pertama kali di kulit, rambut, dan kuku.

Hipotiroidisme dan hipertiroidisme - dapat menyebabkan rambut menipis. Alis menjadi bagian yang paling parah. Alis yang menipis di sepanjang tepi luar dapat menjadi tanda hipotiroidisme, Eve Feinberg, M.D., asisten profesor endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Northwestern University School of Medicine sebelumnya mengatakan kepada Women's Health.

  1. Mata bengkak dan berair

Mata kering dan teriritasi bisa jadi gejala hipertiroidisme dan hipotiroidisme, mata yang bengkak dan menonjol dapat menjadi tanda penyakit Graves, kelainan autoimun yang menyebabkan hipertiroidisme, menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal (NIDDK).

  1. Otot lemas

Baik hipotiroidisme dan hipertiroidisme dapat menyebabkan otot terasa pegal, lemah, atau kaku, menurut Rodriguez. Tetapi, karena gejala tiroid sering berkembang lambat, banyak orang tidak segera merasakan nyeri atau kelemahan otot, atau mengabaikannya sebagai rasa sakit khas yang berasal dari penuaan. Periksa dengan dokter Anda jika ada sesuatu yang terasa tidak enak.

  1. Anda merasa sedih

Hipotiroidisme dapat dikaitkan dengan kesulitan berkonsentrasi atau depresi, sementara hipertiroidisme dapat menyebabkan kecemasan, kata Sona Shah, M.D., seorang ahli endokrin di NYU Langone Health.

Kedua gangguan dapat membuat Anda merasa tidak terkendali secara mental dan emosional, menurut Rodriguez, jadi penting untuk mencari perawatan kesehatan mental, bersama dengan perawatan medis.

  1. Kaki dan pergelangan kaki terlihat bengkak

Karena hipotiroidisme dapat menyebabkan proses tubuh melambat, hipotiroidisme dapat menyebabkan retensi air, yang biasanya akan muncul di tubuh bagian bawah - pinggul, lutut, pergelangan kaki, dan kaki - karena gravitasi, kata Feinberg.

  1. Leher bengkak

Jika leher Anda super bengkak, itu mungkin disebabkan oleh gondok, yang pada dasarnya adalah istilah untuk kelenjar tiroid yang menjadi besar secara tidak normal, menurut American Thyroid Association. Periksalah ke dokter jika leher Anda terlihat bengkak.

  1. Berat badan berubah drastis

Dengan hipotiroidisme, tubuh jadi melambat, yang berarti berat badan bisa naik, menurut Rodriguez. Yang sebaliknya dapat terjadi dengan hipertiroidisme, tambahnya.

Sementara banyak wanita dapat melihat penurunan berat badan sebagai hal yang baik, Rodriguez mengatakan hal itu perlu mendapatkan perawatan, terlepas dari jenis fluktuasi berat yang Anda perhatikan.

"Jika tidak diobati, kondisi tiroid apa pun bisa sangat berbahaya bagi tubuh, terutama jantung," kata Rodriguez. pur/R-1

Beberapa Risiko Penyakit

Bila hormon dari kelenjar tiroid tidak memadai atau justru berlebihan, manusia dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan metabolisme tubuh yang tidak normal. Hal itu yang menjadi alasan hormon tiroid sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Beberapa gangguan yang sering terjadi pada kelenjar tiroid, di antaranya:

  1. Penyakit Hashimoto

Salah satu penyebab umum dari terlalu sedikit hormon tiroid adalah Hashimoto disease atau penyakit Hashimoto. Penyakit ini merupakan penyakit autoimun, di mana terdapat kelainan pada sistem kekebalan tubuh sehingga sistem imun menyerang tubuh sendiri.

Pada penyakit Hashimoto, kekebalan tubuh akan menghancurkan kelenjar tiroid secara perlahan-lahan, sehingga kemampuannya dalam memproduksi hormon juga terganggu.Tidak mudah mendeteksi penyakit ini karena gejala yang tidak jelas, terutama jika masih pada tahap ringan.

Beberapa gejala dari penyakit ini adalah kelelahan, depresi, sembelit, berat badan meningkat, kulit kering, serta rambut kering dan menipis. Gejala lain yang mungkin muncul adalah wajah pucat, menstruasi berat dan tidak teratur, tidak kuat dingin, dan gondongan.

  1. Penyakit Grave

Jika penyakit Hashimoto penyebab paling umum hipotiroidisme, maka penyakit Grave adalah penyebab paling umum hipertiroidisme. Hipertiroidisme merupakan keadaan di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.

Penyakit Grave terjadi saat kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid. Penyakit Grave termasuk kondisi turunan dan bisa terjadi pada siapa saja, terutama wanita yang berusia 20-30 tahun.

Beberapa faktor pemicu risiko dari penyakit ini, antara lain merokok, hamil, dan stres. Gejala dari penyakit Grave saat hipertiroidisme muncul adalah gelisah, cepat marah, lelah, dan tremor pada tangan, keringat berlebih, detak jantung lebih cepat, sulit tidur, dan diare.

  1. Struma

Gondok atau struma (goiter) adalah kondisi kelenjar tiroid yang mengalami pembesaran, namun bukan karena kanker. Salah satu penyebab pembesaran kelenjar tiroid adalah kekurangan yodium. Seseorang lebih berisiko mengalami pembesaran kelenjar tiroid, jika keluarga mereka pernah mengalaminya, memakai obat tertentu, terkena paparan radiasi, atau sedang hamil. Saat pembesaran cukup besar, dapat timbul gejala sesak napas, sulit menelan, batuk, atau suara serak.

  1. Nodul tiroid

Nodul tiroid terjadi jika ada benjolan pada kelenjar tiroid. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan bisa dipicu karena kekurangan yodium dan penyakit Hashimoto. Nodul bisa berbentuk padat atau berisi cairan dan kebanyakan bersifat jinak.

Pada kasus yang jarang, nodul ini bisa juga berkembang menjadi kanker. Kebanyakan nodul tiroid tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun jika tumbuh cukup besar, maka gejala yang muncul bisa berupa sesak napas, sulit menelan atau nyeri.

Pada kasus tertentu, nodul tiroid bisa juga menyebabkan produksi hormon meningkat atau hipertiroidisme. Jika hal ini terjadi, maka gejala yang muncul adalah denyut nadi lebih cepat, nafsu makan meningkat, tremor, penurunan berat badan, dan gugup. pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top