Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Singgung Perang Rusia-Ukraina! Jokowi Curhat Sulitnya Bikin Putin-Zelensky Akur, Ini Penjelasannya

Foto : Setkab.go.id

Presiden Jokowi

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menceritakan pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa waktu lalu. Ia mengakui kesulitan membuka dialog antar pemimpin kedua negara tersebut.

"(Dialog) sangat tidak mudah, kita mendorong agar terjadi dialog saja, menyiapkan ruang dialog saja sangat-sangat sulit sekali sehingga saya belokkan ya sudahlah ngomong (perdamaian) tidak ketemu, saya ngomong krisis pangan saja, akhirnya ketemu," kata Jokowi dalam acara 'Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022', dikutip dari Antara, Rabu (7/9).

Jokowi juga memprediksi perang antara Rusia dan Ukraina berlangsung lama dan belum akan segera selesai. Karena itu, Jokowi mengimbau para pejabat negara hingga ekonom perlu membuat strategi untuk menghadapi krisis.

"Dari ketemu dengan dua presiden itu, saya simpulkan keadaan ini akan berjalan masih lama lagi, jangan berharap perang besok atau bulan depan selesai," ucapnya.

Seperti diketahui, Jokowi bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, di Istana Maryinsky, Kyiv pada 29 Juni 2022. Kemudian, Jokowi juga bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin pada 30 Juni 2022.

Jokowi menyebut telah menyampaikan pesan Presiden Zelensky kepada Presiden Putin bahwa Ukraina punya stok gandum sebanyak 22 juta ton dan masih ada panen baru sebanyak 55 juta ton tapi tidak bisa keluar Ukraina karena masalah jaminan keamanan Rusia.

"Dan itu yang saya sampaikan ke Presiden Putin lalu Presiden Putin sampaikan 'Saya jamin, tidak ada masalah', saya tanya apakah saya bisa sampaikan ke media dan dijawab 'silakan', dan 2-3 hari ada kapal yang keluar dari Odessa ke Istanmbul," tuturnya.

Dari pembicaraan dengan kedua pemimpin negara tersebut, Presiden Jokowi menegaskan perang masih akan berlangsung lama dan belum diketahui imbasnya.

"Ya bisa ke kenaikan harga pangan di seluruh negara, ke energi juga iya. Harga gas naik sampai 5 kali lipat dan harga minyak sampai 2 kali lipat, terus berimbas ke mana lagi? Ke keuangan? Iya juga sejauh mana memengaruhi 'growth' dan inflasi? Negara mana yang kena?" ujar Jokowi.

"Ini harus hati-hati betul, tidak bisa kita hanya bicara makronya saja, mikronya juga, dan lebih penting lagi detail satu per satu harus dikupas," tambahnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top