Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Singapura Temukan Cara Uji Covid-19 Paling Cepat

Foto : NTU LKCMEDICINE

Alat Uji Covid-19 - Ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Lee Kong Chian di Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Wee Soon Keong, saat memperagakan alat uji Covid-19 portabel yang bisa dipergunakan di luar laboratorium pada Senin (27/7). Alat uji yang dikembangkan NTU ini bisa mendeteksi Covid-19 lebih cepat dibandingkan alat uji Covid-19 standar.

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Ilmuwan di Nanyang Technological University (NTU) telah menemukan cara untuk meningkatkan kecepatan tes Covid-19 yang hasilnya bisa diketahui dalam waktu 36 menit atau sekitar seperempat dari waktu yang dibutuhkan oleh tes standar Covid-19.

NTU mengatakan pada Senin (27/7) bahwa tes dilakukan dengan peralatan portabel dan dapat digunakan masyarakat sebagai alat skrining. Selain itu, metode yang sama juga dapat digunakan untuk mendeteksi virus dan bakteri lain, termasuk penyakit demam berdarah.

"Metode baru yang dikembangkan oleh para ilmuwan di Fakultas Kedokteran NTU Lee Kong Chian ini telah menunjukkan cara meningkatkan kecepatan, waktu penanganan, dan biaya tes laboratorium Covid-19," kata universitas itu.

Pengujian adalah bagian penting dari strategi pemerintah Singapura untuk mengisolasi dan membatasi kasus Covid-19 untuk mencegah pembentukan klaster baru. Sejak 1 Juli, individu berusia 13 tahun ke atas yang memiliki gejala infeksi pernapasan akut, akan menjalani tes Covid-19 begitu mereka mengunjungi dokter.

Saat ini, metode pengujian yang paling sensitif untuk virus korona adalah melalui teknik laboratorium yang disebut polymerase chain reaction (PCR) di mana mesin uji memperkuat materi genetik dengan menyalinnya berulang-ulang sehingga jejak virus dapat dideteksi.

Masalah besar adalah memurnikan asam ribonukleat (RNA) dari komponen lain dalam sampel pasien, sebuah proses yang membutuhkan bahan kimia yang saat ini mengalami kekurangan pasokan di seluruh dunia, ungkap NTU.

"Metode yang dikembangkan oleh NTU Lee Kong Chian Medicine menggabungkan banyak langkah-langkah dan memungkinkan pengujian langsung pada sampel pasien kasar, mengurangi waktu penyelesaian dari pengambilan sampel hingga mengeluarkan hasil, dan menghilangkan kebutuhan untuk bahan kimia pemurnian RNA," imbuh NTU.

Diagnosa Rutin

Sementara itu menurut Wee Soon Keong, yang merupakan penulis utama dari makalah penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah Gen mengatakan bahwa tes PCR telah terbukti sebagai mesin untuk penelitian biologi tetapi memiliki beberapa kelemahan.

"Prosesnya memakan waktu. Tes Covid-19 cepat kami melibatkan reaksi tabung tunggal yang mengurangi waktu langsung dan risiko keamanan hayati untuk personel laboratorium, serta kemungkinan kontaminasi sisa selama pemrosesan sampel," ucap Wee.

Dalam tes PCR, bahan genetik pada sampel swab harus diekstraksi untuk menghilangkan zat dalam sampel yang mencegah tes bekerja. Sementara tes yang dirancang oleh tim NTU menggunakan "metode PCR langsung", tetapi menghilangkan kebutuhan untuk pemurnian RNA karena langkah pemurnian memakan waktu dan mahal.

Selain itu tim NTU juga menguji metode ini pada thermocycler (mesin yang digunakan untuk memperkuat materi genetik dalam PCR) portabel, yang dapat digunakan dalam pengaturan sumber daya rendah dan daerah endemis, menunjukkan kemungkinan tes ini dilakukan oleh petugas kesehatan garis depan.

Menurut Profesor Eric Yap, pemimpin dari tim peneliti, mengatakan tim tersebut sekarang sedang mencoba untuk menggunakan metode seperti itu untuk diagnosa rutin. "Tujuan kami adalah untuk mengembangkan tes ultra-cepat dan otomatis yang menghasilkan hasil dalam hitungan menit, dan itu dapat dilakukan oleh petugas kesehatan di klinik dengan akurasi dan sensitivitas yang sama seperti di laboratorium khusus," pungkas Profesor Yap. ST/CNA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top