"Signature Bonus" Bebani Pertamina

JAKARTA - Kebijakan pemerintah mewajibkan pembayaran signature bonus sebesar 784 juta dollar AS kepada Pertamina untuk mengelola Blok Rokan dinilai membebani perusahaan migas tersebut. Apalagi, saat ini keuangan Pertamina sedang bermasalah.

Direktur Eksekutif IRESS, Marwan Batubara menyebutkan penerapan signature bonus menghambat upaya untuk membesarkan Pertamina menjadi perusahaan bertaraf internasional serta mampu menjamin ketahanan energi nasional.

"Merujuk pada kebijakan energi negara luar, signature bonus tidak pernah diterapkan ke pada BUMN sendiri, justru diberikan privilege yang diberi dana oleh negara," tegas Marwan di Jakarta, Kamis (24/1).

Sebelumnya, Pertamina telah membayar lunas kewajiban signature bonus Blok Rokan senilai 784 juta dollar AS. Sumber pendanaan Pertamina diperoleh dari penerbitan global bond atau surat utang di pasar modal Singapura yang nilainya mencapai 750 juta dollar AS dengan tingkat bunga 6,5 persen. ers/E-10