Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Manufaktur

Siapkan SDM Terampil Industri Tekstil

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA-Pemerintah terus mendorong peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menopang daya saing industri nasional. Langkah itu terutama pada sektor-sektor yang menjadi prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, seperti industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Eko S.A. Cahyanto mengatakan industri TPT membutuhkan tenaga kerja terampil sangat besar, karena termasuk sektor labor intensive atau industri padat karya.

Guna memenuhi permintaan tenaga kerja di sektor industri TPT, Kemenperin terus memaksimalkan Balai Pendidikan dan Latihan (Balai Diklat) khusus bidang tekstil yang ada di Jakarta dan Surabaya. Kemudian untuk tingkat perguruan tinggi, terdapat di Akademi Komunitas (Akom) Solo dan Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung.

Contoh implementasinya, dihasilkan dari program Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja) yang dilaksanakan di Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta. "Baru-baru ini, kami baru membuka lagi pendidikan kilat untuk 300 orang di BDI Jakarta yang nantinya langsung dipekerjakan di industri garmen seluruh Indonesia, tentunya juga didorong di daerah-daerah lain,"ungkapnya di Jakarta, Jumat (20/9)

Kegiatan diklat itu dibuka pada 16 September dan berakhir hingga 5 Oktober. "Para peserta mendaftar melalui tiga jalur rekrutmen. Ada yang mendaftar langsung melalui BDI daerah, daftar secara online, atau peserta terdaftar sebagai pekerja di pabrik yang kemudian dibawa ke BDI untuk menjalani diklat," jelas Eko.

Para peserta diklat juga akan mendapatkan pelatihan langsung dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Mereka tidak hanya mendapat pelatihan teknis operasi mesin industri garmen dan tekstil, tetapi juga pembekalan kepribadian yang dibutuhkan saat kerja.

"Dalam waktu dekat juga ada industri tekstil yang membutuhkan sekitar 4.000 pekerja, karena memperluas usahanya di daerah Jawa Barat, yakni Sukabumi, Tasik dan Subang yang semuanya merupakan satu grup perusahaan," paparnya.

Eko menuturkan, selain menyelenggarakan berbagai pelatihan, Kemenperin juga akan mendorong akreditasi lembaga-lembaga pelatihan kerja untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri TPT.

Masih Minim

Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ernovian G Ismy mengatakan penambahan sekolah dan lembaga pendidikan tekstil akan mampu menyiapkan dan meningkatkan produktivitas dan kompetensi SDM.

Menurutnya, kurangnya SDM di industri TPT disebabkan kurangnya jumlah sekolah untuk mencetak SDM kompeten industri TPT. ers/E-12

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top