Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Setop Kampanye Olok-olok

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Masa kampanye kembali menghangat. Sayangnya, bukan terkait diskusi gagasan jitu atau program demi kemajuan kesejahteraan rakyat, tetapi isinya justru tidak produktif. Para kontestasi belum lagi memproduksi kampanye yang menggigit dalam arti benar-benar gagasan jitu bagi kemajuan bangsa dan negara.

Kampanye yang muncul masih seputar suguhan tentang kampanye olok-olok. Malahan yang dilolok-olok masyarakat yang seharusnya diberi pencerahan tentang informasi program bila terpilih.

Lihat saja ketika salah satu kandidat presiden berbicara kelepasan tentang pencitraan negatif masyarakat suatu wilayah. Barangkali maksudnya bercanda, akan tetapi canda tersebut tentu tidak mengenakkan bagi warga suatu wilayah tersebut karena dicitrakan negatif.

Tak pelak, masyarakat akhirnya tersinggung. Karena tak mau main hakim sendiri, rakyat lalu mengadukan masalah tersebut ke pihak berwajib. Untuk menangkis atau menghadapi laporan, timses terlapor akhirnya juga melaporkan. Jadi, kasus-kasus seperti ini jelas tidak sehat bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, hal tersebut juga menjadi pemandangan yang tidak bagus dan tidak mendidik bagi masyarakat.

Kondisi demikian sangat memprihatinkan. Mestinya dihentikan lapor-melapor yang telah berlangsung berulang kali. Di sini lain, para kandidat juga harus lebih berhati-hati dalam bertutur kata dan jangan sampai menyinggung perasaan warga.

Sudah waktunya masyarakat disuguhi dengan program yang jelas-jelas membangun dan dapat menjadi bahan diskusi masyarakat. Sebab sampai sekarang, warga mengeluh belum ada program adu gagasan dari para kandidat. Yang ada hanya saling menyerang dan menjelekkan.

Menyerang bisa hanya strategi untuk menyembunyikan ketidaksiapan memimpin negara. Padahal waktu kampanye terus berjalan dan menyisakan waktu tak lama lagi. Maka para kandidat caprescawapres harus benar-benar memanfaatkan waktu sisa untuk memberi detail agenda yang akan dikerjakan andai akhirnya menang kontestasi.

Hentikan segala bentuk kampanye yang tidak produktif karena hanyan akan jadi bumerang. Sekarang, rakyat sudah pandai melihat dan menganalisis segala pernyataan kandidat yang tak berdasar.

Marilah mempersembahkan yang terbaik bagi warga. Mereka yang paling berhak memperoleh hasil pemilu berupa pemimpin yang benar-benar memiliki program kerja untuk menyejahterakan rakyat karena mereka yang mempunyai hak suara. Sikap saling menyerang sudah harus ditinggalkan karena sudah merupakan gaya kampanye basi dan tidak bermutu.

Memang perlu pelatihan komunikasi bagi orang-orang di sekitar kandidat dan sang calon itu sendiri. Komunikasi yang mereka tampilkan beberapa waktu masa kampanye kali ini kerap kali melahirkan polemik. Gaya komunikasi yang tidak memperlihatkan nalar dan asal bicara menyuguhkan atau bisa melahirkan produk pernyataan yang negatif.

Orang-orang di sekitar kandidat kerap kali malah memberi masukan tidak membangun dan itu dijadikan bahan kampanye. Maka, orang-orang lingkaran satu kandidat harus memiliki integritas, kejujuran, dan benar-benar berpikiran positif.

Masalahnya ada saja kubu yang berisi orang-orang yang mungkin saja masukan atau bisikan kepada sang calon presiden/wakil presiden serbahitam. Mereka mencari kejelekan lawan. Bahkan kadang benar-benar menghalalkan segala cara dan itu terbaca oleh rakyat. Maka masih ada waktu untuk memperbaiki cara komunikasi dan isinya. Semoga dalam waktu tersisa kedua kandidat dan lingkarannya mampu memperbaiki performance.

Komentar

Komentar
()

Top