Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Setop Eksploitasi Anak untuk Ekonomi

Foto : ISTIMEWA

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sejumlah kalangan mengingatkan orang tua untuk tidak mengeksploitasi anak demi kebutuhan ekonomi karena dapat mengancam lahirnya sumber daya manusia (SDM) unggul di Indonesia. Cara ini menjauhkan anak anak dari lingkungan pendidikan tempat mereka menimba ilmu sebagai bekal di masa depan.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah mengatakan, selama ini, tren pekerja anak itu meningkat dan makin mengkhawatirkan. Hal itu membuat kesempatan mereka untuk mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang layak sulit tercapai.

"Anak anak yang menjadi manusia badut dan silver meningkat pada tahun 2020-2021 padahal 2019 turun. Mestinya anak anak jangan dieksploitasi untuk kebutuhan ekonomi keluarga," tegas Ai Maryati dalam diskusi virtual terkait Negara Hadir Atasi Darurat Kekerasan Anak yang digelar Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Senin (13/11).

Adapun eksploitasi ekonomi terhadap anak termasuk bagian dari kekerasan terhadap anak, sementara kekerasan terhadap anak merupakan bentuk pelanggaran dalam pemenuhan hak anak. Dalam agenda Sustainable Development Goals (SDGs) telah mendeklarasikan penghapusan kekerasan terhadap anak pada 2030.

Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pribudiarta Nur Sitepu meminta semua pihak untuk berkolaborasi mengurangi kasus kekerasan terhadap anak. Hal itu termasuk orang tua di rumah, lingkungan di sekolah dan stakeholder terkait lainnya termasuk pemerintah sendiri.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top