Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sampah Plastik l Jakarta Harus Jadi “Trendsetter” Pengurangan Sampah Plastik

Setiap Hari, 800 Ribu Lembar Plastik Dibuang ke TPST

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintahan DKI Jakarta sedang menyusun regulasi mengenai pengurangan sampah plastik.

JAKARTA - Data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terungkap sebanyak 800 ribu lembar plastik yang dibuang setiap hari ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.

"Jenis kantong belanja plastik saja, setiap harinya sebanyak 650-800 ribu lembar yang masuk ke TPST Bantargebang," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, di Jakarta, Minggu (21/7).

Menurutnya, plastik merupakan jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami. Saat ini, sampah warga Jakarta mencapai 7.500 ton yang masuk ke TPST Bantargebang per hari.

"Sebanyak 14 persennya atau lebih dari 1.000 ton merupakan sampah plastik yang didominasi oleh plastik sekali pakai," kata Andono.

Pihaknya mendorong ada gerakan perubahan gaya hidup warga untuk menggurangi penggunaan plastik sekali pakai. "Tas lipat dan keranjang belanja sebagai ganti kantong plastik, kotak makan sebagai ganti styrofoam, tumbler sebagai ganti membeli air kemasan plastik, dan sedotan bambu atau stainless steel sebagai ganti sedotan plastik, saat ini sudah marak dijual dimana-mana. Kami mendorong gerakan masyarakat untuk bersama bergaya hidup mengurangi sampah plastik," ungkapnya.

Andono mengatakan pemerintahan DKI Jakarta juga sedang menyusun regulasi mengenai pengurangan sampah plastik. Peraturan yang sedang disusun bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat konsumen menjadi perilaku yang lebih ramah lingkungan.

Oleh karena itu, pengaturan sanksi di dalamnya merupakan unsur komplementer dalam mempercepat terwujudnya perubahan perilaku konsumen menjadi lebih ramah lingkungan. "Instrumen hukum kami tempatkan sebagai alat perubahan adab dan budaya masyarakat, social engineering," kata Andono.

Monster plastik

Kesadaran warga Jakarta untuk bersama mengatasi permasalahan sampah plastik juga terlihat dalam Pawai Bebas Plastik pada Minggu (21/7) di lokasi Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Sudirman Thamrin. Ratusan orang dari berbagai organisasi dan komunitas ikut serta dalam pawai ini.

Vokalis Grup Band Slank, Akhadi Wira Satriaji atau kerap disapa Kaka mengatakan Ibu Kota, DKI Jakarta harus menjadi trendsetter (pusat perhatian) dalam upaya mengurangi sampah plastik dengan menolak penggunaan plastik sekali pakai. "Sebetulnya DKI Jakarta harus malu, Bali sudah duluan, Balikpapan juga sudah, Bogor dan Banjarmasin sudah duluan juga, Jakarta harus jadi trensetter tolak plastik sekali pakai," kata Kaka di sela-sela kampanye tolak plastik sekali pakai di Taman Aspirasi Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu.Kota Bogor salah satunya telah mencanangkan program "Botak" yakni Bogor tanpa kantong plastik yang dimulai dari tanggal 1 Desember 2018. Program ini melarang setiap pasar swalaya dan toko swalayan menyediakan kantong plastik kepada pembeli.

Kampanye ini juga menyuarakan agar pemerintah daerah seperti Pemprov DKI Jakarta untuk tidak ragu menerbitkan peraturan daerah terkait pembatasan penggunaan kantong plastik, menyusul terbitnya Putusan Mahkamah Agung Nomor 29 P/HUM/2019.

Kampanye tolak plastik sekali pakai dimulai dari Bundaran HI menuju Taman Aspirasi Monas. Menurut Kaka, pemilihan lokasi karena sangat tepat mengingat ada banyak orang yang akan mendengar seruan tolak plastik sekali pakai. pin/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan, Antara

Komentar

Komentar
()

Top