"Setan Merah" Berubah Wajah

MANCHESTER - Ole Gunnar Solskjaer mengakui Manchester United (MU) kini telah berbeda dari tim yang lamban di awal musim. Klub berjuluk "Setan Merah" itu kini berubah wajah setelah memperpanjang catatan tak terkalahkan menjadi 17 pertandingan usai meraih kemenangan 3-0 di markas Aston Villa, Villa Park, Jumat (10/7) dini hari WIB.

MU menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Inggris yang memenangkan empat pertandingan berturut-turut dengan selisih tiga gol. Mason Greenwood melanjutkan penampilan mengesankannya ketika dia mencetak gol usai penalti kontroversial Bruno Fernandes di menit 27 yang membuka skor bagi MU.

Fernandes kemudian memberi umpan kepada Paul Pogba untuk mencetak gol pertamanya dalam lebih dari setahun. Kemenangan itu membuat MU kini terpaut satu poin dari Leicester City yang menghuni posisi empat besar klasemen.

Pogba melewatkan sebagian besar musim karena cedera sebelum liga ditunda. Tapi dia kini telah pulih. Bersama rekrutan MU di bulan Januari, Fernandes, di samping kemunculan Greenwood, arah MU telah berubah.

"Dia adalah orang yang fantastis, pemain fantastis, salah satu gelandang terbaik di dunia," ujar Solskjaer tentang Pogba. "Dia akan menjadi lebih baik karena dia telah lama absen. Itu alamiah. Kamu bisa lihat dia menikmati dirinya sendiri. Tim ini adalah tim yang berbeda dengan yang dia tinggalkan ketika dia cedera. Fokus, sikap, semuanya jauh lebih baik di ruang ganti," sambungnya.

Dampak wabah virus korona dapat mengubah karier Pogba di MU. Sebelum pandemi, pemain pemenang Piala Dunia itu tampaknya akan meninggalkan klub untuk kedua kalinya dalam kariernya. Namun, dengan adanya kiris akibat dampak korona saat ini, Real Madrid yang menunjukkan minatnya kemungkinan besar bakal sulit terealisasi. Solskjaer berharap bisa memperpanjang kontrak Pogba melampaui 2022.

Di sisi lain, Pogba, ingin MU menunjukkan penampilan seperti yang mereka perlihatkan dalam beberapa pekan terakhir, untuk jangka panjang. "Kami belum memenangkan Liga Inggris, itu standar, kami belum memenangkan apa pun sehingga ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujar Poga kepada Sky Sport.

Hasil tanpa kemenangan Villa membentang hingga 10 pertandingan. Tim asuhan Dean Smith tetap berada di posisi tiga terbawah, terpaut empat poin dari zona aman dengan hanya tersisa empat pertandingan lagi.

Smith sangat marah karena rencana permainannya kacau ketika Fernandes mendapatkan penalti, meski tidak melakukan kontak dengan bek kanan Villa, Ezri Konsa. "Itu menjadi kacau karena gol pertama," ujar Smith. "Saya bisa mengerti (wasit) Jon (Moss) yang salah tetapi saya tidak tahu apa yang VAR lihat - itu keputusan yang memalukan," sambungnya.

MU kini telah mencetak 14 gol dalam memenangkan empat pertandingan liga terakhir. Pogba diberi waktu untuk mengontrol dan mengukur tembakannya saat dia menerima umpan Fernandes untuk mengarahkan bola ke sudut bawah gawang untuk gol pertamanya sejak April 2019.

Spurs Imbang

Pada laga lain, Tottenham bermain imbang 0-0 kontra Bournemouth. Ada lebih banyak kontroversi VAR di Dean Court yang membuat Tottenham tetap terancam kehilangan kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak musim 2009-10.

Tim asuhan Jose Mourinho gagal mencetak gol setelah gagal diberikan penalti meski terjadi dorongan Josh King pada Harry Kane dan itu terlihat melalui VAR di babak pertama.

Hanya sepekan setelah Tottenham menjadi korban dari keputusan VAR dalam kekalahan dari Sheffield United, Mourinho merasa timnya adalah korban kesalahan buruk lainnya.

"Wasit yang sama yang melakukan keputusan VAR melawan Sheffield United, Michael Oliver. Pendapat penting, ini bukan hanya milik saya. Semua orang tahu itu penalti," ujar Mourinho.

Setelah mencapai final Liga Champions, Tottenham kini duduk di posisi kesembilan klasemen Liga Inggris, 10 poin dari empat besar dan jauh dari pasti untuk berkompetisi di Liga Europa musim depan. ben/AFP/S-2