Seruan untuk Mereformasi Struktur PBB Terus Menguat
Sidang Umum ke-79 PBB, di New York, AS yang dibuka pada Selasa (24/9).
ANKARA - Seruan untuk mereformasi sistem internasional terus menguat dan mendominasi pada Sidang Umum ke-79 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ketika para pemimpin dunia dan menteri luar negeri menyoroti ketidakmampuan lembaga-lembaga global dalam menangani konflik yang sedang berlangsung, krisis kemanusiaan, dan tantangan ekonomi.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, memulai pidato pembukaannya, Selasa (24/9), dengan mengakui ketidaksetaraan global tecermin dalam lembaga-lembaga internasional.
Seperti dikutip dari Antara, Guterres menyoroti Dewan Keamanan PBB dirancang oleh negara-negara pemenang Perang Dunia Kedua, pada saat sebagian besar Afrika masih berada di bawah penjajahan.
Guterres menekankan perlunya representasi Afrika di dewan tersebut, meskipun menyadari kemungkinan perlawanan dari pihak yang memiliki kekuasaan politik dan ekonomi.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyuarakan pendapat serupa, dengan menyatakan PBB semakin tidak berfungsi dan tidak efektif dalam memenuhi misinya. "Perdamaian dan keamanan internasional terlalu penting untuk diserahkan pada kehendak lima negara yang diistimewakan," tegas Erdogan, mengulangi seruan lamanya bahwa dunia lebih besar dari lima (negara).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya