Sertifikat Berteknologi Rantai Blok Cegah Manipulasi Ijazah
Penandatanganan nota kesepahaman antara perwakilan Lecos, David Woh, Director Finance, HR & IT Gramedia, Yola Putryanie, dan CEO IEN, Chung Bong Hyup, dalam acara penandatangan nota kesepahaman, di Tangerang, Sabtu (30/9).
CEO Lecos, Non Won Seok mengatakan, sertifikat berteknologi Open Bage dan menggunakan teknologi rantai blok (blockchain) dapat mencegah manipulasi Ijazah. Menurutnya, lembaga pendidikan di Indonesia juga mulai melirik penggunaan sertifikat tersebut.
TANGERANG - CEO Lecos, Non Won Seok mengatakan, sertifikat berteknologi Open Bage dan menggunakan teknologi rantai blok (blockchain) dapat mencegah manipulasi Ijazah. Menurutnya, lembaga pendidikan di Indonesia juga mulai melirik penggunaan sertifikat tersebut.
"Untuk tahap awal, sejumlah perguruan tinggi sudah menggunakan teknologi sertifikat digital Open Badge yang dikembangkan LecoS ini, salah satunya President University menggunakannya untuk ijazah sarjana," ujar No Won Seok, dalam penandatanganan MoU, di Tangerang, Sabtu (30/9).
Dia menerangkan, teknologi tersebut tidak hanya digunakan untuk jenjang sarjana, tetapi juga sertifikat kompetensi. Open Badge dikembangkan sejak 2019 dan penggunaannya tersebar di Korea dan Jepang. Di Indonesia, teknologi tersebut disediakan PT IAM EDU NETWORKS (IEN).
No Won Seok menambahkan, sertifikat tersebut telah diterapkan dan digunakan 150 universitas di Korea di antaranya yaitu Universitas Yonsei, Universitas Sungkyunkwan, Universitas Ewha, dan Universitas Hanyang. Sertifikat tersebut juga telah digunakan dalam bidang pelatihan oleh perusahaan-perusahaan seperti KT, Hunet, dan Udemy Korea.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya