Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
“Smart City" - Command Centre untuk Cermati Keamanan

Serpong Gunakan Teknologi Urai Macet

Foto : HO/Summarecon Serpong

Jalan di kawasan gading serpong yang dipasangi teknologi lalu lintas untuk mengatasi kemacetan.

A   A   A   Pengaturan Font

Sistem lalu lintas yang digunakan seperti smart traffic light adalah pengendalian kelancaran jalan berbasis teknologi.

TANGERANG - Kemacetan jalan raya terjadi di mana-mana. Kini guna mengurai kemacetan,Jalan Boulevard Gading Serpong, Tangerang akan diterapkan teknologi yang dapat memperlancar arus kendaraan. Nantinya, boulevard tersebut akan terhubung langsung ke wilayah Bumi Serpong Damai (BSD) dengan lebar jalan 45 meter.

"Jadi, mulai tahun depan Jalan Boulevard Gading Serpong akan terkoneksi langsung ke wilayah BSD dengan lebar jalan 45 meter," ujar Executive Director Summarecon Serpong,Magdalena Juliati, Kamis (5/10). Menurutnya, konektivitas akan membawa dampak positif peluang bisnis, kolaborasi, dan pengembangan-pengembangan lain kota.

Selain itu, Summarecon Serpong juga merancang dan membangun serangkaian inisiatif yang berfokus pada penerapan teknologi terbaru guna meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan kualitas hidup masyarakat perkotaan. "Tata kelola kota dan revitalisasi berkonsep smart city mulai dijalankan, di antaranya dengan penerapan smart traffic lights dan membangun command centre," tambahnya.

Hal ini dilakukan sebagai upaya tata kelola kota dalam wujud penerapan tertib lalu lintas dan usaha mengurai kemacetan. Teknologi lalu lintas yang digunakan seperti smart traffic light adalah sistem pengendalian dan pemantauan lalu lintas berbasis teknologi. Fungsinya, mengoptimalkan kinerja jaringan jalan melalui pengaturan lampu lalu lintas.

Untuk saat ini, penerapannya sudah mulai aktif di dua titik utama jalan Boulevard di perempatan wilayah Symphonia dan perempatan wilayah Scientia Garden. "Selanjutnya secara berkala lewat studi intensif akan mulai diterapkan di titik-titik ramai seluruh wilayah," tambahnya.

Kemudian, untuk memantau keamanan yang terpusat maka dibangun Command Centre di lahan seluas 842 meter persegi dan bangunan seluas 142 meter persegi. Ini berlokasi di gerbang utama kawasan Symphonia. "Command Centre segera aktif akhir tahun ini," katanya.

Aset ini difungsikan sebagai Traffic Management, Quick Response, Incident Monitoring, Town Management, Information System hingga Guard Patrol Monitoring. Teknologi terintegrasi ini menjadi solusi kawasan aman karena memungkinkan proses cepat dan efektif.

Inovasi ini akan dapat memelihara nilai properti kawasan, memperkuat administrasi publik, meningkatkan taraf hidup, dan menaikkan pembangunan jangka panjang. Kemudian untuk menjaga kualitas air tanah dan mencegah banjir, diuat taman terbuka hijau di kawasan Symphonia dengan luas delapan hektare. "Fungsinya menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir, estetika, hingga pengairan. Juga untuk penurunan suhu, konservasi biota, dan vegetasi," jelas Magdalena.

Diharapkan dengan menggunakan teknologi tersebut, kemacetan dapat semakin mudah diurai. Ini bisa menjadi role model mengatasi kemacetan andai teknologi smart traffic light tersebut benar-benar mampu mengatasi kemacetan.

Sebab dengan begitu, tidak banyak lagi area lampu merah yang memang sering menjadi sumber kemacetan karena terdapat simpol-simpol kemandekan. Bahkan di kawasan macet, lebih banyak tidak ada petugas.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top