Serena ke Semifinal Wimbledon

London- Serena Williams harus bersusah payah untuk melaju ke babak semifinal Wimbledon. Bertanding di Centre Court, All England, Selasa (10/7), Serena dipaksa bertarung tiga set oleh petenis Italia, Camila Giorgi, di babak perempat final.

Mantan petenis nomor satu dunia itu kemudian bangkit untuk mengalahkan Giorgi 3-6, 6-3, 6-4 dalam waktu satu jam 42 menit. Ini adalah ke-11 kalinya Serena mencapai babak semifinal Wimbledon. Dalam 10 kesempatan sebelumnya, ia menjadi juara sebanyak tujuh kali.

"Setiap kali saya menghadapi Giorgi, dia selalu bermain di level tinggi. Tapi, dia bermain di level itu melawan siapa saja. Jadi, makin mengesankan karena dia selalu bermain seperti itu, tak peduli siapa lawannya. Sejak masuk lapangan, saya tahu ini tak akan menjadi pertandingan mudah," kata Serena seusai pertandingan.

Serena selanjutnya akan berhadapan dengan petenis Jerman, Julia Goerges, yang lolos ke semifinal setelah menundukkan Kiki Bertens 3-6, 7-5, 6-1.Semifinal lainnya akan mempertemukan Angelique Kerber dengan Jelena Ostapenko dari Latvia. Kerber lolos usai mengalahkan Daria Kasatkina asal Russia 6-3, 7-5, sedangkan Ostapenko menyingkirkan petenis Slovakia, Dominika Cibulkova 7-5, 6-4.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Wimbledon menegaskan lagi pada Senin (9/7) waktu setempat, bahwa final putra akan dimulai seperti biasa meskipun berpotensi bentrok dengan final Piala Dunia. Jika Inggris melaju ke final, pihaknya tidak akan keberatan jika penonton di turnamen tenis grand slam itu ingin mengintip aksi di Moskow dari telepon genggam mereka.

All England Club, tempat berlangsungnya turnamen tenis grand slam Wimbledon telah mengalami tekanan yang semakin meningkat untuk memikirkan kembali jadwal laga final putra. Pertandingan itu dimulai pada pukul 14:00 waktu setempat, sementara final Piala Dunia di Moskow yang dimulai pada pukul 4 sore di Inggris.

Jika Inggris mengalahkan Kroasia di semifinal, maka "Three Lions" akan tampil di final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak mengangkat trofi pada 1966. ben/AFP/S-2