Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Serbia Segera Sahkan Undang-Undang Soal Pengembangan Energi Terbarukan

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Serbia menjadi salah satu negara di dunia yang mendorong transisi energi. Kini, pemerintah Serbia mengesahkan amandemen Undang-Undang tentang Penggunaan Sumber Energi Terbarukan.

Kementerian Pertambangan dan Energi Serbia menyampaikan, amandemen tersebut membuka peluang pengembangan lebih lanjut di sektor energi terbarukan. Ini termasuk mengadakan lelang untuk kapasitas baru dari sumber-sumber energi terbarukan.

Menteri Dubravka ?edovi? mengatakan bahwa dengan amandemen undang-undang tersebut, keseimbangan telah dicapai antara dua tujuan yang sama pentingnya: integrasi energi terbarukan yang lebih besar ke dalam sistem energi Serbia dan operasi yang aman dari sistem tenaga listrik.

"Perubahan pada undang-undang akan memungkinkan diadakannya lelang dengan cara yang akan mengintegrasikan investor lebih cepat ke dalam pasar dan memungkinkan mereka untuk dapat memprediksi biaya dan insentif yang diperlukan, dan dengan biaya yang minimal untuk warga negara dan negara, tetapi juga dengan stimulasi untuk investasi swasta di RES, dengan ketersediaan kapasitas produksi yang lebih besar bagi warga negara dan perusahaan kami dari sumber-sumber yang hijau dan bersih," kata ?edovi?, dikutip dari Balkan Green Energy News, dikutip Minggu (19/3).

?edovi? menambahkan, Serbia saat ini mendapatkan sekitar dua pertiga listriknya dari batu bara. Menurutnya, meningkatkan produksi energi dari sumber-sumber terbarukan adalah kunci untuk transisi energi yang sukses dan untuk mengurangi dampak negatif sektor energi terhadap lingkungan.

"Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan pendefinisian peran dan tanggung jawab yang lebih baik dari semua pihak sehingga kita dapat memiliki produksi energi hijau yang lebih tinggi dan stabilitas dalam sistem tenaga listrik, dan itulah yang ingin kita capai dengan perubahan undang-undang ini," ucapnya.

Perubahan undang-undang ini akan berkontribusi pada penyelesaian masalah yang menjadi perhatian besar bagi para operator sistem, tambah pernyataan tersebut, yakni tingginya jumlah permintaan untuk menghubungkan pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga surya. Undang-undang ini akan mengatur secara lebih baik tanggung jawab proyek-proyek komersial terhadap sistem kelistrikan, ujar kementerian tersebut.

Salah satu perubahan dalam usulan amandemen Undang-Undang tentang Penggunaan Sumber Energi Terbarukan mempengaruhi konsumen. Yakni, daya terpasang untuk pembeli-produsen, sebagaimana didefinisikan secara hukum, akan dibatasi sesuai dengan praktik serupa di Uni Eropa dan Komunitas Energi, demikian menurut pengumuman tersebut.

Model yang ada saat ini memiliki keuntungan dan pengecualian yang signifikan dibandingkan dengan kewajiban-kewajiban para pelaku pasar lainnya terhadap operator sistem, kata Kementerian Pertambangan dan Energi.

Batas kapasitas perlu ditetapkan sedemikian rupa agar dapat diterima sehubungan dengan keamanan operasi sistem kelistrikan, sambil memungkinkan partisipasi yang lebih besar dari warga negara dan perusahaan-perusahaan kecil dalam transisi energi, demikian bunyi pernyataan tersebut. RUU tersebut sekarang sedang menuju ke parlemen untuk pemungutan suara.

Rumah tangga yang ingin menjadi konsumen di Serbia tidak akan dapat menghubungkan sistem fotovoltaik yang lebih besar dari 6,9 kW. Batas maksimum untuk perusahaan adalah 150 kW.

Sejauh ini batas untuk pembangkit listrik tenaga surya mereka untuk konsumsi sendiri, dengan kemampuan untuk mengirimkan surplus ke jaringan dan menggunakannya kemudian, sama dengan kapasitas koneksi jaringan rumah tangga atau perusahaan. Saat ini, sistem fotovoltaik rumah tangga terbesar di segmen ini hanya di bawah 47 kW sementara pelanggan korporat terbesar memiliki fasilitas hampir 1 MW.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top