Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Serbia dan Swiss Siap Adang Brasil

Foto : Vincenzo PINTO / AFP

Tim Favorit Pemenang I Dari kiri ke kanan: Para pemain Brasil Alex Sandro, Raphinha, Pedro, Ribeiro, Fred dan Alex Telles tiba pada sesi latihan, Selasa (14/11) di Continassa, Turin, Italia , sebagai bagian dari persiapan tim nasional Brasil jelang Piala Dunia Qatar 2022. Brasil yang dilatih Tite adalah satu tim favorit pemenang di Qatar untuk menggondol Piada Dunia keenam.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Upaya Brasil memenangkan mahkota Piala Dunia di Qatar akan dimulai dengan menghadapi lawan yang akrab dengan mereka. Serbia dan Swiss yang tergabung satu grup dengan Brasil juga menghadapi Selecao, empat tahun lalu di Russia.

Hasil undian yang relatif menguntungkan Brasil juga membuat mereka menghadapi Kamerun. Negara Afrika itu memiliki sejarah cukup membanggakan di Piala Dunia, tapi mungkin kesulitan membuat dampak besar kali ini.

Brasil yang dilatih Tite adalah satu tim favorit pemenang di Qatar untuk menggondol Piada Dunia keenam. Selecao diharapkan melaju dari Grup G tanpa terlalu banyak masalah. Jika lolos, Brasil kemungkinan berhadapan dengan Portugal atau Uruguay di babak 16 besar.

Brasil memulai Piala Dunia 2018 dengan hasil imbang 1-1 kontra Swiss sebelum menang 2-0 atas Kosta Rika dan Serbia. Tapi setelah itu, mereka tidak pernah benar-benar mencapai level yang diharapkan sebelum disingkirkan oleh Belgia di perempat final.

Mereka lolos ke putaran final Piala Dunia kali ini dengan tak terkalahkan di kualifikasi. Skuad Brasil yang dipimpin oleh Neymar itu memiliki kualitas yang menakutkan di semua posisi. Namun, pertanyaan besar untuk Selecao adalah seputar kurangnya pengalaman melawan tim-tim terkemuka Eropa.

Sejak memenangkan gelar kelima di Jepang tahun 2002, Brasil tersingkir di Piala Dunia berikutnya oleh Prancis, Belanda, Jerman, dan Belgia. Brasil hanya memainkan satu pertandingan menghadapi lawan asal Eropa sejak tereliminasi di Piala Dunia 2018. Dia memenangkan pertandingan persahabatan melawan Ceska.

"Kami berharap bisa fokus. Kami mencapai Piala Dunia. Sekarang saatnya mencapai final dan menjadi juara," ujar Tite dalam wawancara dengan The Guardian. Laga pembuka Brasil di Qatar 2022 akan melawan Serbia, yang gagal lolos ke Piala Eropa 2020. Tapi di bawah pelatih baru, Dragan Stojkovic, Serbia memuncaki grup kualifikasi di atas Portugal.

Serbia belum melampaui babak penyisihan grup di Piala Dunia dalam tiga upaya terakhir. Tapi, kali ini mereka memiliki peluang dengan skuad yang penuh bakat di lini serang. Bintang Serbia adalah pemain depan Juventus, Dusan Vlahovic dan Aleksandar Mitrovic. Dia menjalani musim yang bagus di Liga Inggris bersama Fulham. Mereka juga memiliki Luka Jovic dan Dusan Tadic yang bermain di Ajax.

Kejutan Kamerun

Pertandingan grup terakhir Serbia melawan Swiss akan menentukan siapa yang akan melaju bersama Brasil. Swiss berusaha untuk setidaknya menyamai capaian mereka lolos ke babak 16 besar di Piala Dunia 2014 dan 2018.

Mereka menyingkirkan Prancis dari Piala Eropa 2020 melalui adu penalti sebelum hanya kalah di perempat final dari Spanyol dalam adu penalti. Murat Yakin mengambil alih Swiss sebagai pelatih dari Vladimir Petkovic. Mereka membuat Italia kecewa di babak kualifikasi.

Swiss memuncaki grup di depan juara Piala Eropa, Italia, yang kemudian gagal lolos melalui play-off. Di Grup G juga ada Kamerun, yang dikalahkan 4-1 oleh Brasil di Piala Dunia 2014. Saat itu, Kamerun pulang setelah kalah dalam tiga pertandingan grup. Tim berjuluk "The Indomitable Lions" yang melaju ke perempat final Piala Dunia 1990, kemudian gagal lolos ke putaran final empat tahun lalu.

Tahun ini, mereka kalah di semifinal Piala Afrika sebelum Rigobert Song memimpin tim meraih kemenangan di laga play-off yang dramatis atas Aljazair untuk kembali ke Piala Dunia.

"Masa lalu adalah masa lalu. Ada dinamika baru sekarang, dengan orang-orang baru yang bertanggung jawab," ujar Song kepada fifa.com baru-baru ini.

Song bertekad untuk memastikan tim asuhannya tidak dibayangi hasil buruk tahun 2014. Saat itu, Benoit Assou-Ekotto menanduk rekan setimnya Benjamin Moukandjo ketika kalah 4-0 dari Kroasia. "Saya dapat memberi tahu Anda bahwa kami tidak akan menghadapi masalah yang sama seperti di Brasil," ucap Song. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top