Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Seram! Tewaskan 5000 Orang Per Tahun, Danau Terbesar di Dunia Ini Ternyata Menyimpan Makhluk Mematikan di Dalamnya

Foto : kimladycadogan.medium.com

Ilustrasi danau paling mematikan di dunia, danau Victoria.

A   A   A   Pengaturan Font

Danau dengan luas 70.000 kilometer persegi, yang membentangi 3 negara Afrika Timur, yakni Kenya Tanzania dan Uganda ini memiliki rahasia suram karena menjadi salah satu danau terbesar sekaligus yang paling mematikan di dunia.

Perairan ini bernama danau Victoria, yang juga merupakan rumah bagi lebih dari 80 pulau di Afrika. Disebut mematikan, karena danau Victoria berada di wilayah yang memiliki kondisi cuaca tak menentu dan akses komunikasi yang sulit.

Hal tersebut menyebabkan danau ini bertanggung jawab atas kematian lebih dari 5.000 orang per tahun.

Tak hanya itu, danau Victoria juga menyimpan misteri yang mengerikan. Danau ini menyimpan spesies hewan yang kecil tetapi sangat membunuh.

Ia adalah sebuah parasit (cacing kecil) dari spesies siput kecil yang menyebabkan penyakit schistosomiasis.

Dilansir dari IFL Science, cacing-cacing yang berkembang biak dari tubuh siput kecil yang hidup di danau Victoria, akan berenang berkeliling di perairan untuk mencari manusia sebagai target inangnya.

Ketika cacing ini masuk ke dalam tubuh, mereka akan 'menyelam' ke dalam aliran darah, melewati paru-paru dan berhenti di hati.

Jika cacing yang masuk ke dalam tubuh merupakan sepasang jantan dan betina, maka pemberhentian akhir mereka adalah di sekitar usus dan kandung kemih.

Parasit yang masuk ke tubuh manusia ini akan bertelur banyak sekali, hingga lebih dari 1.000 per hari. Telur ini akan bersarang di usus manusia dan terbuang melalui tinja dan urin.

Bagi mereka yang terkena penyakit ini, akibat fatalnya berada pada telur-telur yang dihasilkan oleh cacing di dalam tubuh.

Telur yang masuk ke usus dan kandung kemih dapat menyebabkan peradangan dan sakit yang parah.

Jika kondisi ini terjadi pada anak-anak, maka mereka akan mengalami kekurangan nutrisi yang parah, kesulitan belajar, anemia dan kerusakan organ dalam yang berbahaya.

Schistosomiasis biasanya memunculkan gejala pada orang yang baru masuk ke dalam air yang ada parasit siput ini. Gejalanya berupa ruam atau gatal-gatal yang sering hilang seiring waktu.

Hilangnya ruam bukan berarti tanda kesembuhan, seringkali gejalanya kembali datang pada 1 hingga 2 bulan setelahnya dalam bentuk demam.

Mereka akan mulai merasa menggigil, batuk, demam dan nyeri otot, karena reaksi tubuh terhadap cacing yang berenang dalam aliran darah.

Tanpa pengobatan yang benar, penyakit ini dapat menyebabkan kondisi kronis. Seperti pembesaran hati, sakit perut kronis, bahkan pendarahan ketika buang air kecil dan buang air besar.

Penyakit ini juga berisiko menyerang otak, menyebabkan kejang dan kehilangan kendali pada tubuh.

Hingga kini, ada lebih dari 200 juta orang terinfeksi cacing Schistosomiasis di dunia. Delapan ratus juta orang lainnya diperkirakan berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini. Angka paling banyak dan paling mengkhawatirkan adalah infeksi yang terjadi pada anak-anak.

Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih terus mengupayakan berbagai cara agar infeksi ini dapat ditangani dengan baik. Sebab, schistosomiasis telah menjadi masalah endemik yang mengganggu kesehatan seluruh negara.

Inilah mengapa, danau Victoria menjadi salah satu tempat yang sangat dihindari dan paling membunuh di antara danau lain yang ada di dunia.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rizqa Fajria

Komentar

Komentar
()

Top