Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sepak Takraw Torehkan Sejarah

Foto : ANTARA/INASGOC/Nova Wahyudi
A   A   A   Pengaturan Font

PALEMBANG - Medali emas yang diraih tim sepak takraw Putra Indonesia di nomor quadrant menjadi torehan sejarah baru dalam keikutsertaan di Asian Games. Sebelumnya, capaian terbaik tim Merah Putih hanyalah medali perunggu.

Tim sepak takraw Indonesia belum pernah berhasil mencapai babak final meski telah berulang kali tampil di pesta olahraga negara-negara Asia itu. Hal itu diungkap pemain senior Husni Uba. Sejak 2006 hingga 2014, atlet berusia 36 tahun itu mengakui hasil pada 2018 merupakan capaian terbaik. Di bagian putra, Indonesia tidak hanya meraih emas, namun juga satu perak dan dua perunggu.

"Sejak tiga edisi sebelumnya (2006, 2010 dan 2014), saya selalu mengikuti Asian Games. Dan prestasi kali ini merupakan yang terbaik. Selain sejarah emas, kami juga selalu menyumbangkan medali di tiga nomor lainnya," ujar Husni usai meraih emas, Sabtu (1/9).

Husni bersyukur karena persiapan yang dilakukan selama ini berbuah manis dengan capaian prestasi tertinggi. Dia juga mengucapkan terimakasih untuk masyarakat. Baginya, dukungan penonton sangat berperan besar dalam meraih medali emas.

"Saya bersyukur karena latihan selama ini menuai hasil. Kami juga ucapkan terimakasih bagi masyarakat yang tidak pernah henti memberikan dukungan selama kami bertanding," sambung Husni.

Indonesia memastikan medali emas usai menaklukkan Jepang 2-1 di partai final nomor quadrant putra di Ranau Sport Hall, kompleks Jakabaring Sport City Palembang.

Sementara tiga medali lainnya diraih pada nomor regu dengan capaian medali perak. Untuk nomor tim regu dan ganda, Indonesia harus puas hanya menyabet medali perunggu.

Pada pertandingan final, kuartet Indonesia, Muhammad Hardiansyah Muliang, Saiful Rijal, Husni Uba dan Rizky Abdul Rahan Pago, berhasil mengatasi Jepang.

Namun pendukung tim Indonesia sempat berdebar-debar, ketika Indonesia ketinggalan satu set terlebih dahulu, 15-21. Terlebih mengingat apa yang terjadi sebelumnya di final nomor beregu putra ketika Indonesia yang terdiri dari Muhammad Hardiansyah Muliang, Nofrizal, Abdul Halim Radjiu dan Victoria Eka Prasetya, kalah 1-2 dari Malaysia setelah unggul satu set dan di set kedua unggul 19-14. Saat itu emas seakan sudah di tangan, tetapi Malaysia memperoleh angin baru, menyusul Indonesia dan akhirnya memenangkan medali emas.

Namun kali ini, tim Indonesia bisa bangkit di set kedua dengan kemenangan 21-14, dan menuntaskannya di set ketiga dengan 21-16. Di nomor quadrant putri, Indonesia memperoleh medali perunggu setelah di perebutan tempat ketiga mengalahkan Vietnam.

Secara realistis, cabang sepak tarkraw menjadi penyumbang medali emas terakhir bagi Indonesia, karena tak ada lagi atlet Indonesia yang bertarung di final. ben/Ant/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, Antara

Komentar

Komentar
()

Top