Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Bencana Longsor

Seorang Santri Meninggal, Puluhan Rumah Rusak

Foto : Antara

Bencana longsor di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dilaporkan seorang santri meninggal dunia karena tertimpa bebatuan cadas di atas bukit di bangunan pondok pesantren di Rangkasbitung Timur.

A   A   A   Pengaturan Font

LEBAK - Seorang santri meninggal dunia karena tertimpa bebatuan cadas di atas bukit di bangunan pondok pesantren di Rangkasbitung Timur, Lebak, dalam musibah bencana longsor. Selain itu, dalam dua pekan terakhir sedikitnya 14 rumah juga rusak akibat longsor.
"Santri yang meninggal itu bernama M Arif Hidayat (23) warga Cisimeut Raya, Leuwidamar, Lebak," kata Wahyu (20) seorang teman korban saat ditemui di Pondok Pesantren Cipendeuy Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak, Banten, kemarin.
Peristiwa longsornya bebatuan cadas itu setelah diguyur hujan sejak Jumat (10/11) malam hingga ,Sabtu dini hari pukul 01.30 WIB. Namun, sekitar pukul 02.00 WIB terjadi longsoran bebatuan cadas di atas bukit setinggi 15 meter menimpa bangunan ponpes setempat. Dimana bangunan ponpes tersebut terdapat seorang santri tertidur dan korban tertimpa bebatuan cadas cukup besar pada bagian dada dan pinggang.
Mendengar ada suara longsor itu sejumlah santri juga pengelola ponpes melakukan evakuasi dan pertolongan terhadap korban dan dilarikan ke RSUD Adjidamo Rangkasbitung karena mengalami sesak dan meninggal dunia. "Beruntung, longsoran itu hanya satu bangunan dan jika menimpa tiga bangunan dipastikan jumlah korban cukup banyak," kata Wahyu.
Emar (35), isteri KH Basri pengelola ponpes mengatakan M Arif Hidayat santri yang menjadi korban longsoran bebatuan cadas itu, termasuk sudah lama belajar di pesantren setempat. Korban tinggal sudah tujuh tahun, namun tidak menyangka terkena musibah.
Bangunan ponpes miliknya itu kondisinya di atas tebing atau perbukitan cadas. Mereka jumlah santri yang belajar di sini tercatat 24 orang dan semuanya warga Kabupaten Lebak.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mencatat sebanyak 14 rumah mengalami kerusakan akibat terdampak longsor yang terjadi dalam dua pekan terkahir.
"Kami minta masyarakat di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan potensi cuaca ekstrem saat ini yang ditandai curang hujan meningkat," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Agus Riza Faizal di Lebak.
Kabupaten Lebak sebagai daerah langganan bencana alam harus meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa. Saat ini, masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir, longsor, dan gelombang tinggi dinilai cukup baik untuk mengantisipasi bencana alam.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono

Komentar

Komentar
()

Top