Sentimen Relatif Sama dengan Sehari Sebelumnya, Berikut Ini Proyeksi IHSG
Foto: istimewaJAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren negative, hari ini (19/12). Pergerakan IHSG diperkirakan masih terpengaruh sentimen eksternal, terutama sikap pasar menantikan petunjuk baru kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat sentimen pergerakan IHSG masih sama dengan kemarin, yakni pelemahan rupiah dan sikap pasar menantikan kebijakan suku bunga The Fed. Karenanya, Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis (19/12), rawan kembali terkoreksi, meskipun terbatas, dengan support berada di level 7.065 dan resistance 7.229.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/12) sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor transportasi dan logistik. IHSG ditutup melemah 49,85 poin atau 0,70 persen ke posisi 7.107,88. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,40 poin atau 1,00 persen ke posisi 833,93.
“Investor mengambil sikap ekstra hati-hati menjelang pengumuman kebijakan moneter terakhir oleh bank sentral AS (Federal Reserve) untuk tahun ini,” sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta.
Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6 persen. Suku bunga deposit facility juga tetap ditahan pada level 5,25 persen serta suku bunga lending facility juga tetap sebesar 6,75 persen.
Dari mancanegara, data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) keluar lebih tinggi dari ekspektasi, indikasi bahwa belanja konsumen tetap solid meskipun data Industrial Production AS secara tak terduga memperpanjang tren penurunan menjadi tiga bulan beruntun.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor barang konsumen non primer yang menguat sebesar 0,43 persen.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara, Muchamad Ismail
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
- 2 Satu Dekade Transformasi, BPJS Ketenagakerjaan Torehkan Capaian Positif
- 3 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 4 Pengamat: Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Dieksploitasi "Pemain" Judol
- 5 KPI Minta Siaran Lagu ‘Indonesia Raya’ di Televisi dan Radio Digalakkan
Berita Terkini
- Pria Prancis Minta Maaf Usai Perintahkan Puluhan Pria Perkosa Istrinya
- BPK Raih Penghargaan Tertinggi dalam Keterbukaan Informasi Publik pada 2024
- Kejar Pertumbuhan 8 Persen, Ini Besaran Investasi yang Dibutuhkan
- Densus 88 Polri Tangkap Tiga Terduga Teroris Jaringan MIT di Palu dan Ampana
- Banjir Rob Rendam Dua RT di Kelurahan Pluit pada Kamis Siang, Petugas BPBD Terpaksa Lakukan Hal Ini