Sentimen Eksternal Mendominasi

Jakarta - Pelemahan rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih berlanjut hingga akhir pekan ini akibat dampak normalisasi moneter lanjutan di Amerika Serikat (AS). Meskipun Bank Indonesia (BI) juga menaikkan bunga acuannya, langkah tersebut tak mampu mengatasi dampak dari sentimen kenaikan Fed Fund Rate (FFR).

"The Fed yang menaikkan suku bunga dini hari tadi menjadi salah satu yang mempengaruhi pergerakan rupiah menjadi tertahan," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis (27/9).

Dia mengemukakan The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi ke level 2-2,25 persen. Bank sentral paling berpengaruh di dunia itu juga tetap memproyeksikan kenaikan satu kali lagi di tahun ini dan tiga kali pada 2019. "The Fed, juga menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat," katanya.

Seperti diketahui, pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, kemarin sore, melemah lima poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.896 rupiah per dollar AS.

Ant/E-10