Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Sentimen Eksternal Dominan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan penguatannya pada awal September. Sentimen eksternal diperkirakan lebih dominan ketimbang internal, termasuk data inflasi untuk Agustus yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), hari ini (1/9).

Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), Nikolas Prasetia menyatakan pelemahan dollar AS masih berlanjut pada awal pekan ini akibat dampak pelaku pasar yang demotivasi terhadap dollar AS akibat pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/ The Fed), Jerome Powell, Jumat (27/8). Tekanan terhadap dollar AS memperlebar ruang gerak rupiah untuk terus menguat.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (31/8) sore, ditutup menguat 102 poin atau 0,71 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.268 rupiah per dollar AS.

"Kalau saya melihatnya dari dollar AS terutama setelah Jackson Hole kemarin bahwa Powell tidak memberikan sinyal apa-apa terkait tapering. Ini membuat nilai dollar AS cukup terdepresiasi terhadap sejumlah mata uang dunia termasuk Rupiah," kata Nikolas.

Dari domestik, jumlah kasus harian Covid-19 pada Selasa (31/8) bertambah 10.534 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,09 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 532 kasus sehingga totalnya mencapai 133.023 kasus.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top