Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
BULLS & BEARS

Sentimen Eksternal Dominan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak sideways atau mendatar dalam perdagangan tengah pekan ini. Potensi meningkatnya kembali imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) bakal membebani pergerakan IHSG.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang melihat, dalam pergerakan IHSG kemarin, secara teknikal, Stochastic Relative Strength Index (RSI) mengindikasikan sinyal deathcross atau cenderung bearish di overbought area. Karenanya, Alrich memperkirakan, IHSG dalam perdagangan, Rabu (6/12), bergerak menguji level support di 7.050-7.150.

Baca Juga :
IHSG Rawan Terkoreksi

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/12) sore, ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 7,25 poin atau 0,10 persen ke posisi 7.100,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,61 poin atau 0,06 persen ke posisi 940,75.

"Penguatan IHSG hari ini berada di tengah pelemahan bursa global dan Asia, dan sepanjang hari tadi IHSG juga bergerak cenderung terkoreksi," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana di Jakarta, kemarin.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top