Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sentimen Eksternal Dominan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi berbalik menguat meskipun bersifat terbatas, hari ini (22/2). Sentimen eksternal diperkirakan dominan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pasar memilih pendekatan wait and see atau menunggu rilis risalah rapat dewan kebijakan monter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau FOMC. Selain itu, pasar juga terus mencermati perkembangan ekonomi Tiongkok dan pergerakan harga komoditas dunia.

Karenanya, Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis (22/2), berpeluang menguat dalam jangka pendek dengan support 7.277 dan 7.370.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/2) sore, ditutup melemah seiring menurunnya ekspektasi bahwa The Fed segera memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat.

IHSG ditutup melemah 3,58 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.349,02. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,45 poin atau 0,24 persen ke posisi 1.008,41.

"Bursa regional Asia cenderung melemah sejalan dengan indeks bursa Eropa dan Amerika Serikat (AS), karena menurunnya ekspektasi pemangkasan tingkat suku bunga yang lebih awal dari The Fed," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas di Jakarta.

Saat ini, para pelaku pasar menantikan rilis risalah rapat pertemuan terakhir The Fed serta pernyataan dari sejumlah pejabat The Fed pada Kamis (22/02) waktu AS.

Dari Jepang, pasar juga merespon rilisnya neraca perdagangan Januari 2023 yang menurun menjadi 1758,3 miliar Yen, setelah sebelumnya sebesar 68,9 miliar Yen.

Selain itu, pasar tampaknya juga merespon rilisnya Japan Reuters Tankan Index, untuk Februari yang turun menjadi minus 1, atau jauh di bawah posisi bulan lalu yang berada di angka 6.

Dari dalam negeri, IHSG terkontraksi setelah salah satu pasangan calon dalam perhelatan pemilihan presiden berencana mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mengajukan hak angket terhadap indikasi kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu)

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer yang meningkat sebesar 1,08 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 0,43 persen dan 0,30 persen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top