Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sentimen Eksternal Dominan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren negatif, hari ini (21/12). Pelaku pasar kembali cemaskan sikap hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed ke depan.

Seperti diketahui, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/12) sore, ditutup melemah 11,38 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.768,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,95 poin atau 0,84 persen ke posisi 938,9.

"Indeks saham di Asia sore ini mayoritas ditutup pada teritori negatif karena investor mengantisipasi prospek suku bunga di AS naik lebih tinggi dari ekspektasi pada 2023," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

Dari Asia, bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) mengejutkan pasar dengan perubahan dalam kebijakan pengendalian kurva imbal hasil. BoJ sekarang mengizinkan imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah Jepang (JGB) bertenor 10 tahun naik menjadi sekitar 0,5 persen dari sebelumnya 0,25 persen. Meskipun demikian, BoJ tetap mempertahankan target yield JGB bertenor 10 tahun di nol persen.

Dibuka melemah, IHSG terus bergerak di zona merah sepanjang penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG mayoritas masih bergerak di teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top