Sentimen Data Ekonomi Nasional Masih Kuat

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (9/11). Hal itu dipengaruhi capaian pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III-2022 sebesar 5,72 persen.

Ekonom Bank Mandiri, Reny Eka Putri, mengatakan tren positif rupiah ini selanjutnya dapat menjadi katalis positif di pasar dan meningkatkan kepercayaan investor. Sementara dari eksternal, pelaku pasar akan menunggu rilis data inflasi AS yang diperkirakan tetap tinggi di kisaran 8 persen.

Reny memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (9/11), bergerak di kisaran 15.625-15.705 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (8/11) sore, menguat menyusul meredanya ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve ( the Fed). Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,06 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.698 rupiah per dollar AS.

"Rupiah menguat terutama disebabkan dollar AS yang melanjutkan pelemahan oleh meredanya ekspektasi kenaikan suku bunga oleh the Fed setelah data tenaga kerja Jumat kemarin menunjukkan kenaikan pada tingkat pengangguran yang di atas perkiraan," kata analis DCFX Futures, Lukman Leong, saat dihubungi di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....