Sentimen BI Rate Relatif Terbatas

Jakarta akarta akartaakarta - Apresiasi rupiah terhadap dollar AS kemarin diperkirakan berlangsung sesaat. Nilai tukar rupiah berpotensi melemah kembali seiring dengan masih kuatnya sentimen eksternal, terutama rencana kenaikan bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (30/5) sore, menguat dua poin dari penutupan perdagangan pada awal pekan ini menjadi 13.993 rupiah per dollar AS. Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan Bank Indonesia (BI) yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 4,75 persen, berkontribusi pada penguatan rupiah.

"RDG tambahan disambut positif oleh market meskipun penguatannya relatif terbatas," ujar Reny di Jakarta. Seperti diketahui, BI kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen pada RDG tambahan, untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni 2018.

Ant/E-10