Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
In Memoriam Robby Tumewu

Seniman Multitalenta dari Lenong Rumpi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kabar duka kembali menerpa ranah hiburan Tanah Air. Aktor, desainer, dan penyanyi Robby Tumewu meninggal dunia di usia 65 tahun, Senin (14/1) dini hari, sekitar pukul 00.15 WIB. Dikabarkan, artis yang dikenal lewat Lenong Rumpi itu menghembuskan nafas terakhirnya lantaran menderita penyakit di bagian otak.

Beberapa tahun terakhir ini, Robby Tumewu memang terbilang jarang muncul di publik. Sebelum wafatnya, Robby diketahui menderita penyakit stroke. Bahkan, ia sempat menjalani operasi otak. Kabar meninggalnya artis kelahiran Bandung, 4 Desember 1953 itu tentu meninggalkan duka yang mendalam, terutama di kalangan sahabatnya, seperti Harry De Fretes.

Harry De Fretes yang merupakan salah satu sahabat dekat Robby menyebut sakitnya itu telah berlangsung lama: "Beliau sudah terkena stroke sebelumnya, udah stroke ketiga sudah berlangsung kurang lebih 6 tahun. Sebelum wafat dia dalam keadaan baik, tapi yah memang sudah waktunya. Jadi artinya kondisi terakhir dalam keadaan baik dan dirawat dengan baik oleh seorang perawat," ujar Harry, saat dihubungi awak media melalui telepon, Senin (14/1).

Semasa hidupnya, Robby bukan hanya dikenal sebagai aktor namun juga aktif dunia fashion. Robby Tumewu telah melahirkan sejumlah karya sebagai seorang desainer fashion. Bahkan sebelum dikenal sebagai aktor, Robby telah dikenal sebagai desainer. Peragaan busana yang pertama diikuti Robby pada 1973. Modalnya didapat dari menyisihkan honor membuat sketsa yang dimuat di koran dan majalah.

Robby menjadi asisten perancang Henry Passage di Bandung pada tahun 1976. Setelah mendapat pengalaman cukup, ia membuka usaha kecil-kecilan dengan membeli sendiri bahannya, kemudian merancang dan menjahitnya. Robby yang ingin memajukan kariernya hijrah ke Jakarta. Di Jakarta, Robby sempat berkenalan dan menjadi "murid" Prajudi. Robby akhirnya dikenal sebagai seorang perancang busana yang sukses dan sempat mendapat kepercayaan menjadi wakil Indonesia dalam berbagai event dan peragaan busana di mancanegara.

Keterlibatan Robby dalam dunia peran bermula dari Teater Koma. Kala itu ia mendapat kepercayaan menata busana untuk pertunjukan Teater Koma pimpinan N Riantiarno, dan dia ikut bermain dalam peran tambahan. Kesempatan datang saat Harry 'Bo'im' de Fretes mengajak bergabung dengan Lenong Rumpi pada tahun 1990. Setelah itu, Robby sering kali membintangi serial yang bertema komedi seperti "Keluarga Van Danoe", "Flamboyan 108", "Cepot dan Copet Kepepet", dan "Oke-Oke Bos".

Tak hanya sinetron, Robby juga turut membintangi beberapa film, antara lain "Ca Bau Kan" (2002) berperan sebagai Tio Bun Yak, musuh Tan Peng Liang yang diperankan oleh Ferry Salim. Robby pun ikut membintangi film "Gie" (2005) sebagai ayah Soe Hok Gie yang bernama Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan, seorang wartawan yang terlupakan, serta film garapan Sekar Ayu Asmara berjudul "Belahan Jiwa" (2005). yzd/S-1

Komentar

Komentar
()

Top