Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 18 Okt 2024, 01:01 WIB

Seni dan Desain Jadi Identitas Kota

Seorang pengunjung sedang menikmati sebuah karya yang dipajang di ICAD 2024, di hotel Grandkemang, Jakarta Selatan.

Foto: Hypeabis.id/Fanny K

JAKARTA - Pemprov akan terus mempromosikan agar seni dan desain menjadi bagian identitas kota Jakarta. "Ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong transformasi Jakarta menuju kota global," tandas Kepala Disparekraf Provinsi DKI Jakarta Andhika Permata, Kamis (17/10).

Dia menyampaikan terkait acara "Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD) ke-14." Tahun ini, ICAD menghadirkan karya-karya bertema "Unexpected." Tema ini menginisiasi kolaborasi antara industri desain, seni, teknologi, hiburan, dan perhotelan.

Pameran ICAD 2024 digelar 10 Oktober-10 November di Grand Kemang Hotel, Jakarta Selatan. Andhika Permata menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan ekonomi kreatif. Dia akan terus mempromosikan seni dan desain sebagai bagian dari identitas kota Jakarta. Ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong transformasi Jakarta menuju kota global.

"Pemprov Jakarta mendukung kegiatan ICAD sebagai langkah konkret dalam memperkuat Jakarta menuju kota global," tandas Andhika. Menurutnya, melalui kegiatan ini, dia ingin menunjukkan komitmen dalam mengembangkan ekosistem seni dan desain yang berdaya saing internasional.

ICAD tidak hanya memperkenalkan karya-karya kreatif, tetapi juga menjadikan Jakarta sebagai pusat kolaborasi global yang menghubungkan seniman lokal dengan dunia. Unexpected merupakan wadah para seniman dan desainer untuk menyoroti realitas yang tak terduga dalam masyarakat. Ini baik pada masa lalu, masa kini, maupun masa depan.

Dengan memanfaatkan imajinasi, para pengunjung diajak mengeksplorasi sudut pandang alternative. Ini terutama mereka yang terlupakan dan sering kali terpinggirkan oleh narasi dominan dalam konteks sosial-politik, lingkungan, serta budaya.

Terdapat 74 pelaku seni dan ekonomi kreatif yang ikut serta dalam kegiatan ini. Mereka menampilkan karya melalui berbagai program. Ada In Focus, Featured, Collaboration, dan Open Call.

Selain itu, ICAD memperkenalkan program baru yang menarik. Ada Special Appearance Tribute, Special Appearance Region, dan Special Zone yang menampilkan tokoh terkenal seperti AD Pirous dari Bandung.

Acara ini juga membangun kolaborasi lintas Negara. Peserta adalah pelaku-pelaku seni dari Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, Jepang, Australia, Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat. Berbagai program yang diselenggarakan tersebut diharapkan dapat memperkaya spektrum seni yang dipamerkan.

Selain itu, juga memberikan pandangan mendalam tentang seni kontemporer kawasan Asia Tenggara dan internasional. Pameran ini tidak hanya menyuguhkan karya-karya visual, tetapi juga berbagai program aktivasi harian.

Para seniman dan narasumber terkenal turut terlibat dalam Performance Art, Interactive Activity, Workshop, Public Lecture, dan Talks. Nama-nama seperti Anang Saptoto, Citra Sasmita, dan Nindityo Adipurnomo dari Yogyakarta hadir juga.

Kemudian, Khozy Rizal turut memberikan kontribusi besar dalam acara ini. Program aktivasi bertujuan untuk mendorong interaksi langsung antara pengunjung dan seniman. Kemudian, memberikan wawasan mendalam tentang proses kreatif di balik karya-karya yang dipamerkan.

Acara ini menampilkan karya-karya inovatif yang mencerminkan keragaman budaya dan perspektif unik dari para partisipan. Diharapkan, pameran menjadi jembatan antara seniman, desainer, dan masyarakat.

Para seniman ingin meningkatkan kesadaran terhadap seni dan desain dalam kehidupan sehari-hari. Melalui program interaktif, pengunjung diajak menikmati karya seni dan terlibat langsung dalam proses kreatifnya.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.