Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sidang Parlemen

Senator Malaysia Dukung Titah Raja

Foto : Antara
A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Para senator atau anggota Dewan Negara Malaysia mendukung titah raja yang mendesak parlemen melakukan sidang guna membahas Proklamasi Darurat dan Peraturan-Peraturan Darurat terkait.

Pernyataan tersebut ditandatangani Senator Hj Raj Munni Sabu, Ketua Sekretariat merangkap anggota Kaukus Kesejahteraan Rakyat Dewan Negara. Kemudian, Senator Theodore Douglas yang merangkap anggota Kaukus Kesejahteraan Rakyat Dewan Negara, dan 14 senator lainnya, di Kuala Lumpur, Selasa (3/8).

Beberapa hari lalu pemerintahan PM Muhyiddin menutup parlemen selama dua pekan dengan alasan pandemi Covid-19. Bahkan para oposan dipimpin M Mahathir dan Anwar Ibrahim pun juga tidak dapat memasuki parlemen.

"Sebagai anggota Dewan Negara yang merupakan Dewan Legislatif tertinggi, kami setuju dengan titah raja bahwa pembatalan Proklamasi dan Peraturan-Peraturan Darurat yang dibuat oleh pihak pemerintah secara tidak transparan dan tanpa melalui kedua dewan dan mendapat perkenan raja adalah tidak sah. Itu tidak konstitusional," ujar pernyataan para senator tersebut yang dibacakan di pintu masuk Jalan Parlimen, Kuala Lumpur.

"Kami juga ingin menyatakan kekesalan apabila persidangan Dewan Negara yang dijadwalkan 3 hingga 5 Agustus telah ditangguhkan dengan surat pemberitahuan yang pendek tanpa mengikuti peraturan musyawarah Dewan Negara yang betul," tambah pernyataan itu.

Mereka mengaku telah mendapat informasi bahwa hampir semua anggota parlemen termasuk anggota Dewan Negara dan staf sudah menerima dua dos vaksin yang membuat kekebalan kelompok (herd immunity) di kawasan parlemen tercapai.

"Berdasarkan fakta tersebut, kami berpendapat Dewan Negara adalah aman untuk bersidang," kata para senator. Mereka juga menegaskan tidak setuju dengan pembangkangan pemerintah terhadap titah Raja Malaysia dan majelis raja-raja.

"Kami percaya Dewan Negara yang berfungsi sebagai pengontrol proses legislatif perlu bebas daripada cengkeraman eksekutif yang tidak menghormati sistem demokrasi parlemen dan raja konstitusional seperti dalam konstitusi federal," katanya.

Menteri Mundur

Sementara itu, Menteri Tenaga dan Sumber Asli, Shamsul Anuar Nasarah, menyatakan mengundurkan diri dari kabinet Perikatan Nasional pimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin. " Prinsip saya tetap dan keutamaan saya adalah partai. Saya lebih sayang UMNO dari jabatan. Saya ingin tumpuan sepenuh waktu untuk memperkukuh UMNO Barisan Nasional," ujarnya melalui sosial media.

Anggota parlemen asal Lenggong ini mengambil langkah tersebut menyusul keputusan UMNO yang menarik dukungan kepada Perdana Menteri Muhyiddin Yassin. "Maka, sebagai anggota UMNO yang patuh dan setia, saya dengan ini meletakkan jabatan sebagai anggota kabinet menteri pemerintah persekutuan,A katanya.

Shamsul mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan pegawai Kementerian Tenaga dan Sumber Asli. "Tumpuan saya setelah ini ialah memberikan fokus kepada tugas sebagai anggota parlemen Lenggong dan membantu memperkuat partai dalam menghadapi situasi politik yang semakin menantang," katanya.hay/Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top