Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepemimpinan AS

Senator Kamala Harris Umumkan Ikut Pilpres

Foto : AFP/STAN HONDA

Kamala Harris

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Seorang senator perempuan dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS), pada Senin (21/1), menyatakan akan menantang Presiden Donald Trump dengan mencalonkan dirinya pada pemilu Presiden AS pada 2020. Penantang itu adalah Kamala Harris yang ingin jadi perempuan Afrika-Amerika pertama yang bisa menjabat sebagai Presiden AS.

"Masa depan negeri kita tergantung pada Anda dan jutaan orang lainnya yang menyuarakan perjuangan bagi menyelamatkan nilai-nilai luhur bangsa Amerika. Karena itu saya mencalonkan diri sebagai Presiden AS," kata Harris, 54 tahun, dalam video yang dipasang di media sosial Twitter.

Pencalonan Harris dalam pilpres AS itu menambah panjang daftar calon presiden dari kubu Demokrat. Harris saat ini adalah senator dari California dari Partai Demokrat.

Sebelum Harris, senator Massachusetts, Elizabeth Warren, anggota Kongres dari Hawaii, Tulsi Gabbard, senator New York, Kirsten Gillibrand, dan mantan Menteri Perumahan, Julian Castro, sudah terlebih dahulu mengumumkan pencalonan mereka dalam pilpres AS 2020.

Dalam buku memoar terbarunya yang berjudul The Truths We Hold: An American Journey, Harris menyampaikan pesan pentingnya persatuan dan mendeskripsikan bahwa AS saat ini terpecah belah akibat kepemimpinan Presiden Trump.

Prestasi Harris tak bisa dipandang sebelah mata. Ia pernah menjabat sebagai jaksa untuk wilayah San Francisco selama dua periode (2004-2011) dan dua kali terpilih sebagai jaksa agung California (2011-2017). Jabatan hukum tertinggi di Negara Bagian California itu merupakan yang pertama kalinya dijabat oleh seorang perempuan dan orang kulit hitam.

Pada Januari 2017 lalu, Harris terjun ke dunia politik dan berhasil menjabat sebagai Senator untuk California dan ia menjadi perempuan pertama keturunan Asia selatan (ibundanya adalah warga Tamil India) dan perempuan kulit hitam ke-2 yang berhasil menjabat sebagai senator kubu Demokrat dalam sejarah AS.

Nama Harris mulai dikenal saat masih menjabat sebagai jaksa karena ia adalah sosok yang melaan bank-bank besar saat terjadi krisis keuangan 2008. Ia menyebut dirinya sebagai pembela dari keluarga kelas menengah dengan gaji pas-pasan, serta kerap mengecam kekerasan oleh polisi dan pembunuhan terhadap orang kulit hitam tak bersenjata.

Anak Imigran

Harris adalah anak perempuan dari orang tua imigran dimana ayah berasal dari Jamaika. Ibundanya yang bernama Shyamala, saat masih berusia 19 tahun datang ke AS pada 1960 untuk bisa menempuh bangku kuliah di California dan saat ini ia dikenal sebagai peneliti kanker terkemuka.

"Ibuku adalah sosok paling tangguh yang saya kenal," kata Harris di media sosial Twitter.

Harris juga memuji ayahnya, Donald, yang merupakan profesor emeritus di Stanford University.

Namun kedua orang tua Harris bercerai saat ia berusia 5 tahun dan Harris dan adiknya, Maya, diasuh oleh ibunya. Maya saat ini adalah seorang pengacara dan pernah menjadi penasihat Hillary Clinton pada kampanye pilpres 2016.

Saat ditanya terkait peluangnya untuk mengalahkan Presiden Trump yang antiimigran, Harris menegaskan bahwa latar belakangnya justru jadi modal kuat mengalahkan Presiden AS saat ini. "Trump menjelekkan imigran hanya karena mereka terlahir di negara lain," pungkas Harris. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top