Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Era Digitalisasi | Pemerintah Menyiapkan Pelatihan

Semua Sektor Mesti Kembangkan Program Berbasis Teknologi

Foto : ISTIMEWA

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Men­ristekdikti), Mohamad Nasir.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Era digitalisai menjadi peluang untuk meningkatkan ekonomi Indonesia. Untuk itu, semua sektor perlu menumbuhkembangkan program berbasis teknologi.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengatakan dengan era digitalisasi maka perubahan telah terjadi tidak hanya di sektor swasta, tetapi juga di dalam pemerintahan, termasuk kebijakan.

Untuk itu, Kemenristekdikti, pada Rabu (11/4), melakukan Rapat Koordinasi Implementasi Program Making Indonesia 4.0 yang dihadiri oleh kementerian dari Kabinet Kerja. "Kemenristekdikti ditugaskan untuk mengoordinasi kegiatan Making Indonesia 4.0. Kami melibatkan seluruh kementerian agar semuanya dapat sinergi yang mungkin selama ini berjalan sendiri-sendiri," kata Nasir, di Jakarta, Rabu (11/4).

Ia mengatakan dalam era digitalisasi ini semua kementerian harus sinkron agar dapat meningkatkan nilai ekspor, investasi dan menurunkan angka kemiskinan. "Kuncinya dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 ini tidak bisa sendiri-sendiri, semuanya harus bersinergi untuk membuka hati, membuka pikiran dan keinginan bersama-sama untuk maju karena kalau kita tidak bergerak maka Indonesia akan berat mengejar ketertinggalan," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada 4 April 2018 lalu meluncurkan Making Indonesia 4.0 sebagai peta jalan dan strategi Indonesia memasuki era digital saat ini.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato, mengatakan untuk dapat bersaing pada era digitalisasi ini maka industri nasional membutuhkan konektivitas serta interaksi melalui teknologi, informasi dan komunikasi yang terintegrasi dan dapat dimanfaatkan di seluruh rantai nilai manufaktur untuk mencapai efisiensi dan meningkatkan kualitas produk.

Menurut dia, implementasi Making Indonesia 4.0 yang sukses dapat mendorong pertumbuhan PDB rill sebesar 1-2 persen per tahun, sehingga pertumbuhan PDB per tahun akan naik dari baseline sebesar lima persen menjadi 6-7 persen pada periode 2018-2030.

Siapkan Pelatihan

Nasir mengatakan pemerintah akan menyiapkan pelatihan untuk kementerian, pemerintah daerah dan lembaga untuk menyambut revolusi industri 4.0 Ini dilakukan agar dapat memahami perubahan ke era digitalisasi ini.

Kementerian Perindustrian akan menjadi panitianya dan Lembaga Pertahanan Nasional ikut membuat kurikulum. Pelatihan ini akan dibuka dengan merilis pelatihan untuk pelatih (TOT) pada akhir April 2018 ini.

Nasir menambahkan, pada tahap awal pelatihan akan diikuti 80 orang, dengan harapan 80 orang tersebut akan menjadi pelatih bagi lembaga yang lain.

Setelah itu akan dilakukan pelatihan untuk 1.000 peserta yang berasal dari berbagai kalangan mulai dari pemerintah seperti kementerian/lembaga eselon I sampai IV, swasta dan BUMN, LSM, hingga TNI-Polri.

"Pemerintah daerah nanti masuk di dalamnya juga semua. Juni awal akan dilakukan pembukaan massal untuk 1.000 orang tersebut, harapan kami pelatihan tersebut bisa dibuka oleh Presiden," kata Nasir.

Menurut dia, pelatihan bagi semua kalangan penting karena di era digitalisasi nanti perlu peran bersama dari semua pihak. "Selama ini karena jadi faksi sendiri, maka bagaimana menyinkronkan. Konsepnya, buka pikiran, hati dan kemauan, karena untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini enggak bisa sendiri-sendiri. Jangan sampai lewat kesempatan ini. Kalau lewat, ekonomi kita bisa berat," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Lemhanas Agus Widjojo mengatakan, sebagai fasilitator pihaknya akan menggunakan TOT sebagai sarana penyebarluasan dari materi yang akan diberikan nanti.

"Ini akan terus berjalan sehingga menjadi revolusi mental dalam pengertian menyentuh dan memasuki semua lembaga kementerian dan nonkementerian. Akan mengubah cara berpikir dalam organisasi dan profesi mana pun, terutama industri tadi," ucap Agus.cit/E-3

Komentar

Komentar
()

Top