Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Semua BUMN Harus Tiru! Batasi Impor, Bio Farma Buka Kesempatan Produk Dalam Negeri Pasok Bahan Baku Farmasi

Foto : Kemenpan

Acara Business Matching atau Temu Bisnis Tahap III hari kedua yang bertajuk "Peran Rantai Pasok dalam Negeri untuk Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI)

A   A   A   Pengaturan Font

PT Bio Farma (Persero) berkomitmen membatasi impor bahan baku produk farmasi. Sebagai gantinya, holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi tersebut akan membuka kesempatan bagi produk dalam negeri (PDN) untuk memasok kebutuhan sektor tersebut.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur Operasi Bio Farma, A. Rahman Roestan, pada acara Business Matching atau Temu Bisnis Tahap III hari kedua yang bertajuk "Peran Rantai Pasok dalam Negeri untuk Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI)" di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Selasa (31/5).

BUMN juga akan membentuk tim, khususnya di holding farmasi. Upaya pembatasan impor bahan baku farmasi oleh Bio Farma berawal pada 2019 ketika BUMN sebagai induk perusahaan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) BUMN Nomor 8 Tahun 2019 terkait penggunaan produk dalam negeri, monitoring dan referensi harga. Walau demikian, Rahman menuturkan tata cara perhitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) akan mengacu pada ketentuan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

"Namun tata cara perhitungan untuk TKDN tetap mengacu kepada ketentuan dari Kementerian Perindustrian," ujar Rahman, seperti yang termuat dalam keterangan tertulis Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

TKDN sendiri merupakan besarnya komponen dalam negeri pada barang, jasa dan gabungan barang dan jasa. Adapun produk-produk yang digunakan untuk holding BUMN farmasi mencangkup pada proses perencanaan, spesifikasi, penggunaan, evaluasi TKDN, kontrak persyaratan TKDN sampai ke pelaksanaan monitoring. Rahman juga menuturkan bahwa hal tersebut telah membuahkan hasil. Indikasi itu terlihat dari jumlah bahan baku impor menurun menjadi 83 persen pada tahun ini, dari yang semula berada di angka 95 persen pada 2021.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top