Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Restrukturisasi Bisnis - Korupsi di Garuda Semestinya Sudah Lama Dibawa ke Jalur Hukum

Semua BUMN Harus Dievaluasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sejumlah kalangan berharap langkah bersih-bersih oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bukan hanya di maskapai Garuda Indonesia saja, melainkan juga di semua perusahaan plat merah. Sebab, praktik menyimpang serupa juga bisa dilakukan pada BUMN lain sehingga dapat berakibat buruk bagi perseroan dalam jangka panjang.

Pemerintah dinilai terlalu lama mendiamkam permasalahan di Garuda sehingga risikonya sangat fatal bagi perusahaan berpelat merah tersebut. Ke depan, audit internal harus benar-benar profesional biar direksi perseroan tak lagi membuat kontrak yang membawa BUMN bangkrut.

"Upaya bersih-bersih di tubuh Garuda itu merupakan sebuah sikap yang pantas didukung, terlebih pada akhir-akhir ini banyak perusahaan BUMN yang terus merugi," ungkap Anggota Komisi VI DPR RI, Rafli, dikutip dari laman resmi DPR RI di Jakarta, Rabu (12/1).

Dia menduga ada oknum yang bermain sehingga menyebabkan kerugian Garuda Indonesia. "Selama ini, perusahaan BUMN yang terus merugi pasti ada oknum yang bermain. Apalagi terkait perusahaan Garuda yang telah menyertakan bukti-bukti audit investigasi mengenai penyewaan pesawat ATR 72 seri 600," terangnya.

Dirinya berharap ketegasan ini juga ditunjukkan Menteri Erick Thohir kepada seluruh BUMN yang sering kali merugi. Menurutnya, negara tidak serta merta harus menanggung kerugian akibat ulah beberapa oknum perusahaan.

"Kita juga berharap sikap tegas Erick tidak cuma di Garuda, tapi harus dievaluasi secara menyeluruh pada seluruh BUMN yang merugi lainnya," pungkas politisi dapil Aceh I itu.

Seperti diketahui, baru-baru ini Erick melaporkan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penyewaan pesawat ATR 72 seri 600 oleh PT Garuda Indonesia Tbk ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

Dalam kesempatan terpisah, Pengamat BUMN, Mamit Setiawan, mengapresiasi langkah Menteri BUMN dengan melaporkan kasus keuangan yang dialami oleh Garuda Indonesia agar ditindaklanjuti oleh Kejakasaan. Hal ini merupakan upaya Kementerian BUMN dalam rangka menyelamatkan Garuda agar bisa terbang kembali, mengingat faktor nama besar Garuda Indonesia yang kadung menjadi ikon atau representasi Indonesia dalam dunia penerbangan.

Penyelesaian secara hukum akan memberikan kepercayaan kepada pihak luar bahwa pemerintah serius dalam memperbaiki Garuda. Dengan demikian, proses restrukturisasi bisa dijalankan dengan baik.

Dia mengakui, memang tidak mudah menyelamatkan Garuda, mengingat besarnya utang yang mereka miliki. "Mudah mudahan para lender mau memberikan keleluasaan bagi pemerintah dalam memperbaiki Garuda. Ketika Garuda kembali baik, mereka bisa kembali mendapatkan bayaran atas utang utang mereka," jelasnya.

Permasalahan Lama

Sementara itu, Direktur Celios, Bhima Yudisthira, menegaskan pemborosan dan adanya korupsi di Garuda ini kan sudah cukup lama. Semestinya, kata dia, kasus ini sudah lama dibawa ke jalur hukum.

"Atau juga bisa dicari juga apakah ada pemborosan dalam hal leasing, atau sewa pesawat yang di luar batas wajar. Kemudian, apakah ada rencana rencana bisnis Garuda yang ternyata merugikan, seperti rute Jakarta-London yang membuat Garuda menanggung pembiayaan utang dalam jumlah besar dan efeknya sampai sekarang Garuda terancam pailit," ucapnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top