Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sempat Ragu, Pengemudi Ojol ini Sekarang Menjadi Peserta JKN-KIS

Foto : ISTIMEWA

Deny Saputra – Peserta PBPU (Driver Ojek Online)

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta Selatan, Jamkesnews - Menjadi pengemudi ojek online membuat Deny Saputra (35) harus selalu menjaga kondisi kesehatannya. Dari mulai pola makan sampai olahraga sudah dilakoninya setiap hari. Termasuk mempersiapkan jaminan kesehatan yang dapat menjaga diri dan keluarganya dari ketidakmampuan finansial untuk membiayai pengobatan. Karena itu, Deny pun menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Ditemui tim Jamkesnews di Jakarta pada hari Rabu (28/08), Deny menceritakan pengalamannya.

"Saya bisa dikatakan masih baru menjadi peserta JKN-KIS, tepatnya dari bulan Juli 2019. Itu pun setelah saya mengikuti acara sosialisasi JKN-KIS bersama Ade Rai pada tanggal 24 Juli 2019. Awalnya saya sama sekali tidak tertarik menjadi peserta JKN-KIS karena saya merasa belum perlu. Tapi saya sadar, sakit tidak pernah bisa ditebak kapan akan datang. Karena itulah saya menjadi peserta JKN-KIS," Ujar Deny.

Rasa ketertarikan Deny timbul ketika dirinya mendengarkan sosialisasi Program JKN-KIS. Deny menyadari jika mempersiapkan jaminan kesehatan itu sangat penting agar dirinya bisa terbebas dari masalah finansial ketika sakit datang.

"Saya akui, memang sakit itu mahal. Apalagi kalau sakitnya kategori yang berat, pasti bisa menghabiskan banyak sekali uang. Mungkin bisa menghabiskan simpanan yang kita miliki. Saya sering mendengarkan kisah dari tetangga atau saudara saya tentang pengobatan mereka yang dibantu oleh JKN-KIS. Menurut mereka, asalkan kita ikuti semua prosedur maka pengobatan untuk penyakit ditanggung sepenuhnya oleh JKN-KIS tanpa keluar biaya sedikutpun," Tambah Deny.

Dengan memantapkan hati, Deny pun mendaftarkan diri dan keluarganya menjadi peserta JKN-KIS. Deny memilih kelas satu dengan iuran setiap bulannya sebesar Rp. 80.000,-. Deny pun mengatakan jika dirinya berkomitmen untuk membayar iurannya secara tepat waktu.

"Saya tahu, tidak setiap saat saya akan menggunakan kartu KIS. Tapi, saya tetap akan membayar iuran ini rutin karena saya tidak akan tahu kapan saya akan sakit dan lebih baik saya mengantisipasi daripada menunggu sakit datang," Lanjut Deny. (RI/sw)

Baca Juga :
Pertempuran Arafuru

Komentar

Komentar
()

Top