Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Semoga Tidak Ada Korban Jiwa, BPBD Mengecek Dampak Gempa di Timur Ibu Kota Maluku Barat Daya

Foto : ANTARA/Shutterstock

Ilustrasi--Seismograf, alat pencatat getaran akibat gempa bumi

A   A   A   Pengaturan Font

Ambon - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku masih mengecek dampak gempa dengan magnitudo7,3 yang terjadipada Kamis pukul 01.25 WIB di sekira 132 km arah timur Kota Tiakur, ibu kota Kabupaten Maluku Barat Daya.

Kepala BPBD Provinsi Maluku Henry Far Farberusaha menghubungi pejabat penanggung jawab upaya penanggulangan bencana di Kabupaten Maluku Barat Baya.

"Namun jaringan telepon sangat terganggu dan tidak bisa terhubung," kata Henry di Ambon, Kamis.

Henryjuga menghubungi CamatDamerdi Kabupaten Maluku Barat Daya untuk meminta keterangan mengenai dampak gempa di wilayah tersebut.

Menurut dia, Camat DamerJohn Mosemasih mengecek dampak gempa di desa-desa yang ada di wilayahnya.

"Nomor kontak para kepala desa di Pulau Damer juga ada, tetapi sangat sulit menghubungi mereka, tidak bisa terkoneksi," kataHenry.

Menurut Jonathan Maalette, seorang warga yang tinggal Pulau Wonreli-Kisar di Kabupaten Maluku Barat Daya, guncangan akibat gempa bumi pada Kamis dinihari terasa sangat kuat di daerah tempat tinggalnya.

"Semua orang yang sementara tertidur dikagetkan dengan guncangan tersebut, sehingga lari berhamburan ke luar rumah dan mencari halaman yang terbuka," kataJonathansaat dihubungi dari Ambon.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa dengan magnitudo7,3--dimutakhirkan dari sebelumnya 7,4-- terjadi padapada Kamis pukul 01.25 WIB di sekira132 km arah timur Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Gempa yang pusatnya berada di laut pada kedalaman 182 km itu getarannya dirasakan di Kota Tiakur pada skala intensitas V-VI MMI, Tepapada skala IV-V, Saumlakipada skala IV MMI, serta Tual, Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, danSumbapada Skala III-IV MMI.Dampak gempa juga dirasakan hingga di Raja Ampatdan Kota Sorong, Papua Barat, pada skala II MMI.

Pada skala II MMIgetaran akibat gempa hanya dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Pada skala IIIMMI, getarandirasakan nyata di dalam rumah, terasa seperti ada truk berlalu.

Getaran pada skala IV MMIpada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta bisa menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Pada skala V MMIgetarandirasakan oleh hampir semua penduduk, membuat banyak orang terbangun, serta menyebabkan gerabah pecah, barang-barang terpelanting, dan tiang-tiang dan barang besar bergoyang.Getaran pada skala VI MMI dirasakan oleh semua penduduk, membuat kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, dan menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top