Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Semoga Tidak Ada Korban Jiwa, BMKG Sebut Gempa di Tojo Una Una Tidak Terkait Aktivitas Gunung Colo

Foto : ANTARA/Muhammad Arsyandi

Tangkapan layar rekaman video yang menunjukkan warga berlarian ke jalan untuk menyelamatkan diri usai gempa mengguncang wilayah Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, Senin malam (26/7/2021) pukul 20.09 WITA.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa bumi dengan magnitudo6,3 yangpada Senin (26/7) pukul 19.09 WIB terjadidiTojo Una-Una, Sulawesi Tengah, tidak terkait dengan aktivitas Gunung Colo.

"Gempa Tojo Una-Una adalah murni gempa tektonik akibat aktivitas sesar aktif dan tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Colo," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Selasa.

Gunung Colo merupakan gunung api yang terletak di Pulau Una-Una, tepatnya di tengah Teluk Tomini, bagian utara Sulawesi. Gunung api tersebut terakhir meletus pada 1983.

Daryono menjelaskan bahwa di sekitar pusat gempa Tojo Una-Unasebelumnya terjadi lebih dari tujuh kali gempa kuat, yakni gempa bermagnitudo6,5 pada 23 Februari 1923, gempa dengan ?????magnitudo 6,3 pada 1 Desember 1927, gempa bermagnitudo 6,6 pada 30 Juni 1964, gempa dengan ???????magnitudo 6,2 pada 11 Oktober 1964, gempa dengan???????magnitudo 6,5 pada 23 April 1966, gempa ber???????magnitudo 6,1 pada 4 Februari 1969, dan gempa yang bermagnitudo 6,1 pada 15 Maret 2015.

Jika memperhatikan peta tektonik, ia melanjutkan, rentetan gempa kuat tersebut terjadi pada jalur Sesar Balantak yang berarah barat timur.

"Namun untuk memastikan pembangkit gempa Tojo Una-Una saat ini masih perlu dikaji lebih mendalam," katanya.

BMKGsemula menyatakan bahwa gempa pada Senin (26/7) malam yang pusatnya berada sekira 59 kilometer timur laut Tojo Una-Una pada kedalaman 10 kilometer magnitudonya 6,5 dan kemudian memperbaruinya menjadi 6,3.

Daryonomenjelaskan, jika gempa bermagnitudo 6,3 diasumsikan sebagai gempa utama, makagempa denganmagnitudo 5,8 yang terjadipada Senin pagi pukul 10.52 WIB merupakan gempa pembuka dan rentetan gempa yang terjadi sesudahnya hingga Selasa (27/7) pagi merupakan gempa susulan.

Menurut dia, jika memperhatikan peta sebaran aktivitas gempa kerak dangkaldi wilayah Sulawesi, maka tampak bahwa aktivitas gempa dangkal di zona gempa Tojo Una-Una cukup aktif.

Gempa yang terjadi pada Senin (26/7) malam di TojoUna-una, menurutDaryono, menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa rumah warga.

Dampak gempa di Tojo Una-Unaminim diduga karena karakteristik kondisi batuan yang keras di wilayah terjadi menimbulkan peredaman (de-amplifikasi) guncangan gempa.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top