Semangat Atlet Harus Terjaga Jelang Asian Games

Para atlet pelatnas diminta untuk terus menjaga semangat jelang gelaran Asian Games 2018 agar mampu meraih prestasi maksimal.

YOGYAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meminta para atlet untuk menjaga semangat jelang Asian Games 2018 agar bisa memberikan prestasi yang maksimal.

"Pertama yang harus bisa kita jaga adalah semangat para atlet agar bisa berprestasi semaksimal mungkin," kata Puan saat mengunjungi pemusatan latihan nasional (pelatnas) cabang olahraga panjat tebing di Yogyakarta, Selasa (3/4).

Puan juga menekankan pentingnya menjaga kondisi dan memelihara asupan kebutuhan gizi para atlet agar tetap dalam keadaan optimal. "Saya sudah minta pada Menpora pada Pak Ketua Kontingen untuk selalu evaluasi, perhatikan apa saja yang dibutuhkan," kata Puan.

Menko PMK menegaskan pelaksanaan Asian Games 2018 di Indonesia tidak hanya harus sukses dalam penyelenggaraan, tetapi juga sukses di bidang prestasi. Menurut dia saat ini tidak ada kendala yang berarti dari sisi persiapan prestasi para atlet yang seluruhnya sudah masuk dalam program pelatnas.

Puan mengatakan nantinya seluruh atlet yang akan berlaga di Asian Games 2018 akan dikumpulkan di Batujajar, Jawa Barat, untuk menyuntikkan semangat kebangsaan sebelum berkompetisi di gelaran olahraga se-Asia. "Insya Allah kita akan mengumpulkan semua atlet pelatnas tanpa mengganggu jadwal latihannya. Memberikan semangat karakter bangsa, bonding-nya mereka harus menjadi satu. Di Asian Games sudah tidak ada lagi siapa saya, siapa aku, yang ada Indonesia. Dari mana dia cabornya yang pasti membawa Indonesia atau merah putih," kata Puan.

Puan Maharani menyempatkan berkunjung ke lokasi pelatnas cabang olahraga panjat tebing untuk bertemu para atlet. Menko Puan mengunjungi pelatnas panjat tebing didampingi oleh Ketua Kontingen Asian Games 2018 Komjen Pol Syafruddin.

Secara terpisah, Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) akan mulai melatih para kru pengisi upacara pembukaan dan penutupan Asian Games ke-18 pada Mei jelang penyelenggaraan di Jakarta dan Palembang, pada Agustus.

"Latihan upacara pembukaan dan penutupan akan dilakukan departemen bidang terkait di INASGOC. Mereka sudah punya konsep dan tinggal menerapkan dalam latihan pada Mei," kata Ketua INASGOC Erick Thohir pada acara makan malam Konferensi Pers Internasional Asian Games di Jakarta, Senin (2/4) malam.

INASGOC, lanjut Erick, juga berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyusul pengamanan sejumlah arena penyelenggaraan Asian Games.

Selain alat perekam terbang (drone), koordinasi INASGOC-BNPT juga terkait pengamanan Wisma Atlet Asian Games. "Kami juga menggelar koordinasi yang melibatkan Kementerian Luar Negeri serta mengundang duta-duta besar dan perwakilan negara-negara peserta Asian Games pada pekan lalu," ujar Erick.

"Defile" Bersama

Sementara itu, menteri-menteri dari Korea Selatan dan Korea Utara menyetujui untuk mendukung rencana defile kontingen bersama pada pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta Agustus mendatang.

Dalam sebuah pertemuan di Pyongyang, Senin, pejabat Korut Kim Il-guk dan pejabat Korsel Do Jong-whan mendiskusikan kerja sama olahraga kedua negara, seiring makin mencairnya ketegangan di semenanjung terkait program nuklir Korut.

Para atlet kedua negara tersebut sudah melakukan parade bersama pada Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korsel, Februari lalu, dan mereka optimistis kolaborasi serupa juga akan terlaksana pada Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang Agutus-September ini.

"Akan bagus jika kami sudah berdiskusi dan memulai kerja untuk menetapkan hal yang spesifik setelah pertemuan puncak akhir April. Saya harap olahraga dapat menjadi jalan untuk rekonsiliasi antarKorea," kata Do.

Delegasi Korsel berkunjung ke Pyongyang Sabtu lalu sebagai balasan atas lawatan budaya dimana Korut mengirim para seniman untuk pertunjukkan pada Olimpiade Musim Dingin 2018. ion/Ant/S-2