Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Semakin Memanas! Tak Takut Gertakan Biden, Tiongkok Balik Ancam Amerika Apabila Nekat Lakukan Ini pada Taiwan

Foto : AFP/Greg Baker

Juru Bicara Menlu China, Wang Wenbin

A   A   A   Pengaturan Font

Tiongkok telah menyebut Amerika Serikat (AS) telah "bermain dengan api" setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Washington akan membela Taiwan secara militer jika pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu diambil secara paksa oleh Beijing.

Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara Tiongkok mengatakan pada hari Senin bahwa AS "menggunakan 'kartu Taiwan' untuk menahan Tiongkok dan akan membakar dirinya sendiri".

Kantor berita Xinhua mengutip juru bicara kantor Zhu Fenglian yang mengatakan bahwa dia mendesak AS untuk "menghentikan setiap pernyataan atau tindakan yang melanggar" prinsip-prinsip yang telah ditetapkan sebelumnya antara Beijing dan Washington".

Sementara Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, mengatakan negaranya selalu siap untuk terus membela kepentingan nasional mereka di Taiwan.

"Isu Taiwan adalah masalah dalam negeri Tiongkok. Tidak ada satu orang pun yang boleh meremehkan tekad kuat, kemauan teguh, dan kemampuan kuat rakyat China untuk membela kedaulatan dan integritas teritorial nasional," ujar Wang Wenbin, Senin (23/5), dikutip dari AFP.

"Jika membahas isu terkait kedaulatan dan integritas teritorial, China tak memiliki ruang untuk kompromi dan konsesi," tegasnya.

Sebelumnya, ketika ditanya oleh wartawan apakah AS akan "terlibat secara militer" untuk membela Taiwan jika diserang oleh Tiongkok, Biden telah menjawab "ya".

Ketika ditekan lebih lanjut tentang perubahan dalam kebijakan AS yang sebelumnya mengakui kebijakan satu-Tiongkok, Biden mengatakan: "Itulah komitmen yang kami buat."

"Lihat, begini situasinya, Kami setuju dengan kebijakan 'Satu Tiongkok', kami telah menandatanganinya dan semua perjanjian yang menyertainya dibuat dari sana, Tetapi gagasan bahwa itu bisa diambil dengan paksa tidak tepat," jelas Biden.

Tiongkok sendiri masih mengklaim Taiwan sebagai sebuah provinsi bagian dari Tiongkok dan tidak mengesampingkan bahwa penyatuan keduanya akan dilakukan secara paksa.

Al Jazeera menuturkan Washington memiliki hubungan hangat dengan Taiwan, tetapi secara resmi menerapkan kebijakan "Satu Tiongkok", yang menyatakan hanya ada satu Tiongkok tetapi tidak mendefinisikannya.

Meskipun AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, negara federasi itu menggambarkan pulau itu sebagai "mitra" dan memiliki hubungan perdagangan yang kuat, termasuk dalam hal persenjataan.

Sementara itu, hubungan antara Washington dan Beijing telah menegang dalam beberapa tahun terakhir karena AS memprioritaskan persaingan strategis dengan Tiongkok dalam kebijakan luar negerinya.

Pada hari Senin, pejabat Pentagon di Washington dengan cepat menekankan bahwa komentar Biden tidak menunjukkan perubahan posisi AS.

"Seperti yang dikatakan presiden, kebijakan 'Satu Tiongkok' kami tidak berubah. Dia mengulangi kebijakan itu dan komitmen kami terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin kepada wartawan di Pentagon.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top