Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Seluruh Tim Diminta Fokus Hanya untuk Sepak Bola

Foto : Jewel SAMD/AFP

Hak Asasi Manusia I Perempuan Qatar berjalan melewati spanduk Piala Dunia FIFA di Doha, beberapa waktu lalu. Qatar mendapat kecaman berkelanjutan atas catatan hak asasi manusianya, perlakuannya terhadap pekerja ­asing dan sikapnya terhadap hak-hak perempuan.

A   A   A   Pengaturan Font

LAUSANNE - FIFA meminta tim-tim yang bertanding di Piala Dunia Qatar 2022 untuk hanya fokus pada sepak bola dan berhenti membagikan pesan pelajaran moral. Qatar mendapat kecaman berkelanjutan atas catatan hak asasi manusianya, perlakuannya terhadap pekerja asing dan sikapnya terhadap hak-hak perempuan.

Homoseksualitas adalah ilegal di negara Teluk dan dari sejumlah negara Eropa terkemuka, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman, akan mengenakan ban lengan warna pelangi dengan pesan "Satu Cinta" dalam kampanye antidiskriminasi.

Tapi, Presiden FIFA, Gianni Infantino, dan Sekretaris Jenderal Fatma Samoura mengatakan dalam sebuah surat kepada semua 32 tim Piala Dunia: "Tolong sekarang fokus pada sepak bola!"

"Kami tahu sepak bola tidak hidup dalam ruang hampa dan kami sama-sama sadar bahwa ada banyak tantangan dan kesulitan yang bersifat politik di seluruh dunia," ujar Infantino. "Tapi, tolong jangan biarkan sepak bola terseret ke dalam setiap pertarungan ideologis atau politik yang ada," sambungnya.

Kelompok hak asasi Amnesti Internasional mengecam keras FIFA, meminta organisasi itu untuk menangani masalah hak asasi manusia dengan serius. Kepala keadilan ekonomi dan sosial Amnesty Steve Cockburn mengatakan, "Jika Gianni Infantino ingin dunia fokus pada sepak bola ada solusi sederhana.

"Langkah pertama adalah komitmen publik untuk membentuk dana kompensasi pekerja migran sebelum turnamen dimulai dan memastikan bahwa orang-orang tidak menghadapi diskriminasi atau pelecehan," ujarnya. Ketika kritik kian meningkat, sekretaris jenderal FIFA Samoura menanggapi, dengan mengatakan Piala Dunia akan menjadi "festival sepak bola".

"Tidak peduli ras Anda, agama Anda, orientasi sosial dan seksual Anda, Anda dipersilakan, dan warga Qatar siap menerima Anda dengan keramahan terbaik yang dapat Anda bayangkan," ujarnya. Penyelenggara Piala Dunia Qatar membela negara itu. Setelah kritik para pemain Australia, juru bicara Piala Dunia mengatakan memberlakukan undang-undang perburuhan yang ketat, sama dengan yang berlaku di Australia.

Awal pekan ini, negara-negara Liga Arab mengecam Qatar. Pihak penyelenggara menyebut hal itu sebagai kampanye pencemaran nama baik menjelang turnamen berlangsung. "Salah satu kekuatan besar dunia memang keragamannya, dan kami semua menghormati keragaman itu," demikian pernyataan FIFA. "Tidak ada satu orang atau budaya atau bangsa yang 'lebih baik' dari yang lain." ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top