Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Selangkah Lagi, Inter Sukses Balas Dendam

Foto : Marco BERTORELLO / AFP

Selebrasi Inter I Pemain Inter Milan, Lautaro Martinez dan rekan setimnya berselebrasi di akhir pertan­dingan leg pertama semifinal Liga Cham­pions UEFA ­antara AC ­Milan versus Inter Milan, Kamis (11/5).

A   A   A   Pengaturan Font

MILAN - Inter Milan memiliki satu kaki di final Liga Champions usai meraih kemenangan 2-0 yang mengesankan atas AC Milan di laga derby babak empat besar, Kamis (11/5). Mencapai final akan sangat manis bagi Inter karena dapat membalas dendam atas eliminasi di semifinal dan perempat final di tangan Milan tahun 2003 dan 2005.

Inter unggul jelang leg kedua derby Milan pekan depan. Gol-gol dicetak saat laga baru berlangsung 11 menit di babak pertama oleh Edin Dzeko (menit 8) dan Henrikh Mkhitaryan (menit 11).

Inter bisa saja menang dengan margin yang lebih besar bila tembakan Hakan Calhanoglu tidak membentur tiang gawang dan Dzeko tidak menyia-nyiakan peluang besar di awal babak kedua.

Meski demikian, mereka tetap menjadi favorit untuk mencapai final kompetisi klub top Eropa untuk pertama kalinya sejak terakhir kali memenangkannya 13 tahun lalu.

"Terkadang saya tidak mencetak gol dan hanya itu yang dibicarakan orang. Tetapi, saya juga memberikan sesuatu yang lain," ujar Dzeko setelah mencetak gol ketiga kalinya sejak Januari.

"Kali ini saya bekerja untuk tim dan itulah yang dibutuhkan dalam pertandingan sebesar ini," sambungnya.

Pemenang dari pertandingan derby Milan itu akan menghadapi juara bertahan Real Madrid atau Manchester City di laga yang berlangsung 10 Juni mendatang di Istanbul. Upaya Milan membentur tiang melalui Sandro Tonali.

Di leg dua, Milan harus bekerja keras jika ingin memiliki kesempatan untuk dinobatkan sebagai juara Eropa kedelapan kalinya. Rossoneri juga berharap Rafael Leao tersedia untuk pertandingan menentukan pekan depan.

Absennya pemain bintang Leao membuat Milan tumpul di lini serang. Kondisi itu memungkinkan Inter lebih leluasa karena mengetahui lawan tidak memiliki kecepatan di sayap.

"Kami kebobolan dua gol cepat. Melawan Inter itu sulit untuk bangkit," ujar bek Milan, Fikayo Tomori.

"Kami kecewa karena sebenarnya bisa melakukannya lebih baik, terutama di awal. Kami harus tetap yakin jika ingin mencapai final," tandas Tomori.

Stadion San Siro penuh warna dan hampir penuh satu jam sebelum kick-off. Dua kelompok suporter bertukar yel-yel dan hinaan hingga kedua tim memasuki lapangan.

Begitu pertandingan berlangsung, Inter yang berstatus tim tamu terlihat lebih tenang. Dia dinamis menunjukkan performa seperti dalam lima kemenangan beruntun baru-baru ini.

Tidak butuh waktu lama bagi tim tamu untuk membuka skor dan itu gol luar biasa Dzeko di menit kedelapan. Inter terus menyerang Milan dan tiga menit kemudian Mkhitaryan menggandakan keunggulan mereka.

Martinez kemudian mendapatkan penalti yang dibatalkan oleh wasit Jesus Gil Manzano setelah melihat monitor di sisi lapangan. Tidak ada gol tercipta hingga laga usai. Inter dengan nyaman menahan saingan mereka selama setengah jam terakhir, kemudian mendapatkan tepuk tangan dari pendukung yang memimpikan perjalanan ke Turki.

Percaya Diri

Inter hanya perlu menghindari kekalahan di leg kedua untuk mencapai final. Inzaghi dalam suasana percaya diri setelah menyaksikan timnya mendominasi leg pertama.

"Kami memainkan babak pertama yang brilian, tetapi ini adalah skor yang ketat," ujarnya. "Kemudian, di babak kedua kami mengatur permainan dengan baik. Terlepas dari tembakan Sandro Tonali yang membentur tiang, anak-anak bermain bagus dalam mendominasi seluruh lapangan," sambungnya.

"Ini hasil yang sangat positif yang memberi kami banyak kepuasan tetapi masih butuh selangkah lagi untuk mencapai mimpi sejak Agustus. Masih ada tujuh hari lagi. Kami tahu masih punya satu langkah kecil lagi," tandasnya.

Milan akan diperkuat Leao untuk leg kedua pekan depan. Leao sangat penting untuk serangan Milan. Ketidakhadirannya membuat pekerjaan Inter jauh lebih mudah. Meski demikian, Inzaghi tidak khawatir tentang potensi kembalinya pemain berusia 23 tahun itu.

"Kami telah memainkan banyak derby dengan Leao bermain dan tanpa dia," ujar Inzaghi. Dia adalah pemain hebat yang sangat penting bagi Milan. Tapi itu tidak akan mengubah rencana untuk pertandingan berikut," sambungnya. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top