Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Stok Pangan

Selamatkan Petani dengan Menyetop Impor

Foto : Sumber: BPS – Litbang KJ/and - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah diimbau tidak melakukan impor pangan pada 2022 mendatang, khususnya beras, karena stok produksi dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan. Jika merujuk proyeksi Kementerian Pertanian (Kementan), produksi padi pada 2022 diperkirakan sebesar 55,20 juta ton atau meningkat sedikit dibanding produksi tahun ini.

Ketua Pusat Kajian Ekonomi Kerakyatan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Munawar Ismail, mengatakan impor beras harus segera dihentikan untuk menyelamatkan petani.

"Para politisi dan semua pihak seharusnya sadar, hidup mereka sudah nyaman. Jangan terus memburu rente dari impor, karena itu bukan hanya menyusahkan petani, tapi mematikan mereka. Beri petani kesempatan untuk menikmati keuntungan yang pantas. Pemerintah harus jujur bahwa semua yang diimpor selama ini bisa dihasilkan di dalam negeri," tutur Ismail.

Dalam kesempatan terpisah, Dewan Penasihat Institut Agroekologi Indonesia (Inagri), Ahmad Yakub, mengatakan dengan target produksi gabah kering 55 juta ton pada tahun depan, menjadi hal tabu jika pemerintah sampai impor beras. Sebab, kebutuhan gabah kering untuk mencukupi seluruh penduduk Indonesia hanya 36 juta ton.

"Itu masih ada hasil produksi carry over dari 2021 biasanya masih ada sampai Maret," kata Yakub.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top