Selamat Jalan Atmakusumah
atmakusumah
Foto: istJAKARTA – Dunia pers Indonesia kehilangan salah satu tokohnya, Atmakusumah Astraatmadja (86), yang meninggal pada hari Kamis (2/1) pukul 13.05 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Dia sempat dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU). "Ayah sempat dirawat di ICU RSCM karena gagal ginjal. Mohon doa bagi ayah," kata putra kedua Atmakusumah, Rama Ardana, dikutip antara, Kamis.
Rama juga menyampaikan bahwa keluarga berterima kasih kepada Tim Tenaga Kesehatan RSCM. Tim dokter dan paramedis RSCM sempat memberikan perawatan Atmakusumah menggunakan alat terapi untuk melanjutkan fungsi ginjal.
Atmakusumah pernah jadi Ketua Dewan Pers 2000-2003 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers hasil Gerakan Reformasi.
Dia menjadi ketua pertama Dewan Pers dari tokoh masyarakat. Sebelumnya, berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers (UU Pokok Pers) Dewan Pers notabene diketuai Menteri Penerangan Republik Indonesia.
Karier jurnalistik Atmakusumah bermula pada usia 20 tahunan di harian Indonesia Raya medio 1950-an hingga Koran itu tutup pada tahun 1958.
Atmakusumah bergabung kembali menjadi redaktur pelaksana saat harian Indonesia Raya terbit kembali pada tahun 1968. Dia eksis sampai dibredel Pemerintah Orde Baru pada tahun 1974 yang dikaitkan dengan pemberitaan Malapetaka 15 Januari (Malari).
Atma sempat berkarier menjadi koresponden Pers Biro Indonesia 1960 yang melebur ke Kantor Berita Antara pada tahun 1962 saat berkelana di Benua Eropa. Dia juga menjadi ketua Serikat Sekerja Antara saat kembali ke Jakarta tahun 1966-1968.
Atmakusumah juga pernah komentator isu dalam negeri dan luar negeri di RRI, Radio Australia (ABC) di Melbourne, Radio Jerman (Deutsche Welle), asisten pers dan spesialis Layanan Informasi Amerika Serikat (United States Information Service/USIS, 1974-1992).
Kemudian Atma menjadi Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dokter Soetomo (LPDS, 1993-2002).
Dia juga menulis dan menyunting buku, termasuk Tahta untuk Rakyat yang mengisahkan Sultan Hamengku Buwono IX.
Atmakusumah meraih Anugerah Ramon Magsaysay pada tanggal 31 Agustus 2000 untuk kategori Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif dari The Ramon Magsaysay Award Foundation di Manila, Filipina.
Atmakusumah lahir pada tanggal 20 Oktober 1938 di Labuan, Banten, dari keluarga Joenoes Astraatmadja yang pernah menjadi asisten wedana, wedana, dan pejabat Bupati Bekasi.
Pasangan suami istri Atmakusumah-Sri Rumiati dikarunai tiga putra, Kresnahutama Astraatmadja alias Tamtam (produser film dan pendiri Pikser Indonesia Production di Jakarta).
Kemudian, Rama Ardana Astraatmadja (produser film dan penyunting buku di Yogayakarta). Terakhir, Tri Laksmana Astraatmadja (doktor astrofisika partikel di Baltimore, AS).
Berita Trending
- 1 KPU: Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta pada Kamis
- 2 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 3 Perluas Akses Permodalan, Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM hingga Pekerja Migran
- 4 Panglima TNI Mutasi 101 Perwira Tinggi, Kepala BSSN dan Basarnas Juga Diganti
- 5 Marselino Ditemani Ole Romeny di Oxford United
Berita Terkini
- Anak Shin Tae-yong Kecewa Setelah Ayahnya Dipecat PSSI
- DKPP Apresiasi Kerja Keras KPU dan Bawaslu Sukseskan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024
- Terancam Lumpuh, Lebih dari 2.300 Penerbangan di AS Batal Atau Tertunda Akibat Badai
- Komisi Kejaksaan Terima 869 Laporan Pengaduan Masyarakat, Jakarta Provinsi Tertinggi
- Menag Sebut Penurunan Biaya Haji 2025 Sesuai Permintaan Presiden dan Pastikan Tak Akan Kurangi Kualitas Layanan