Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penataan Tanah Abang l Pembangunan “Sky Bridge” Makan Waktu Dua Tahun

Selama Relokasi, Omzet Pedagang Blok G Tetap Stabil

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Selama pembangunan Sky Bridge dan renovasi Blok G, DKI Jakarta memastikan ribuan pedagang Pasar Blok G tidak ditampung di lokasi yang strategis.

JAKARTA-Omzet pedagang Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat bakal tidak terpengaruh selama pembangunan sky bridge. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin, bahwa omzet pedagang tidak akanistimewaturun, meski selama pembangunan sky bridge di relokasi ke tempat penampungan sementara (TPS) parkir Blok F.

"Harapan mereka sebenarnya tidak turun omzetnya, tempat penampungan tidak tidak sepi. Ini adalah tugas dari teman-teman di One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship (OK OCE). Kita pastikan tidak turun omzetnya, sehingga penghasilan mereka tetap stabil," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno, di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (25/4).

Rencananya, Pemprov DKI Jakarta melakukan penataan kawasan Tanah Abang tahap kedua. Dalam penataan ini, pihaknya akan membangun jembatan penghubung atau sky bridge dari Stasiun Tanah Abang ke Pasar Blok G.

Sementara, pedagang di Pasar Blok G akan direlokasi ke tempat penampungan sementara (TPS), karena unit5pasar Blok G ini akan dirobohkan. Pasar Blok G akan dibuat mix used, lantai bawah difungsikan untuk pasar dan lantai atasnya untuk hunian dan hotel.

"Kita terus sosialisasi, jadi kami akan undang para pedagang Blok G dan kita harapkan terbentuk koordinasi yang baik sehingga begitu kami tetapkan kebijakannya bisa mendukung rencana tersebut," katanya.

Pihaknya akan mengajak Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia dan perwakilan pedagang Blok G untuk membicarakan rencana relokasi ini. Awalnya, tempat penampungan sementara (TPS) akan dibangun di lahan parkir pasar Blok G, namun para pedagang menolak karena tidak ada pembeli yang datang ke sana.

Terlebih, ungkap Sandi, tidak lama lagi memasuki bulan Ramadan. Para pedagang di kawasan Tanah Abang menantikan momen ini karena bisa meraup keuntungan lebih banyak. Dia meyakinkan, proses relokasi pedagang tidak akan mengganggu penghasilan mereka sehari-hari.

Pedagang Aktif

Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan unit kios di pasar Blok G mencapai 2.200 unit. Namun, yang digunakan pedagang aktif sebanyak 1.041 kios. Bahkan, pedagang aktif yang melakukan aktivitas berjualan hanya kurang dari seribu orang.

"Pedagang aktif itu ada 1.041 orang. Kita akan tampung mereka di TPS nanti. Memang kita membangunnya 839 unit usaha di TPS, cuma memang ada beberapa yang kita kombinasikan. Karena 1.041 ini tidak semua aktif. Mereka aktif masih membayar CMS, tapi belum tentu aktif berdagang. Harapannya, bisa kita tampung semuanya," katanya.

Menurutnya, pembangunan TPS akan selesai dalam waktu empat bulan. Namun, pihaknya masih menunggu arahan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk penentuan lokasi TPS ini. Sedangkan untuk membangun pasar Blok G mix used sendiri membutuhkan waktu selama dua tahun.

"Pasar-pasar yang memang komersial atau punya nilai tinggi di Jakarta, itu sengaja akan dibuat mix used. Tidak ada cara lain, untuk menjaga supaya captive market UMKM, dijaga dengan cara seperti ini," ungkapnya.

Dengan pola mix used ini, dia menjamin, harga sewa kios untuk pedagang kecil tetap terjangkau. Bahkan, pola mix used ini bisa memastikan pedagang pasar tidak sepi pembeli, karena setiap penghuni rusun di atasnya akan berbelanja di pasar tersebut.

"Pasar Jaya yang membuat desainnya. Konsepnya kami yang membuat, tapi pengembang lainnya mungkin nanti memodifikasi," tandasnya.

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top