Selama Ada JKN-KIS, Ismi Jalani Kesehariannya Dengan Tenang

Jakarta Selatan, Jamkesnews -Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) hingga kini memberikan dampak besar terhadap berbagai sektor, salah satunya adalah sektor lapangan pekerjaan. Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan sekitar 2 juta orang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19 dan masih memiliki potensi bertambah seiring dengan penyebaran kasus Covid-19 hingga hari ini, tak hanya pekerjaan namun tenaga kerja juga berpotensi kehilangan jaminan kesehatannya.

Menjadi orang yang kehilangan pekerjaan turut dirasakan oleh Ismi Novita Firdaus (24) wanita asal Purwokerto, Jawa Tengah yang sedang dalam kondisi mengandung anak pertamanya. Ismi menjelaskan kehilangan tempat untuk mencari uang tentunya membuat Ismi merasa sedih, namun dirinya tetap mencoba mengambil hikmah dari masalah yang dihadapi. Syukurnya suami Ismi tak terkena dampak tren pengurangan tenaga kerja di tempat kerjanya.

"Semenjak tidak bekerja lagi, saya sekarang ikut suami di Jakarta. Jadi peserta BPJS Kesehatan udah lama sejak masih gadis dulupada tahun 2015 kalau gak salah, waktu itu terdaftarnya lewat perusahaan dan dapat kelas rawat 2, karena tanggal 31 Januari lalu saya sudah gak kerja lagi di kantor jadi kepesertaan saya sebelumnya juga ikut diberhentikan," ujar Ismi ketika diwawancarai tim Jamkesnews, Senin (08/02).

Ismi yang kala itu sedang mengurus kepesertaannya untuk mengaktifkan kembali dengan mendaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3 atau yang akrab disebut peserta mandiri oleh kebanyakan peserta. Dirinya mengaku tidak ingin lepas dari Progam Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) karena berbagai macam pengalaman telah Ismi dan orang tuanya rasakan selama menjadi peserta program tersebut.

"Kehilangan pekerjaan bukan berarti kita juga harus kehilangan jaminan kesehatan. BPJS Kesehatan dengan Program JKN-KIS mempunyai apa yang kita butuhkan sebagai peserta baik yang bekerja maupun yang punya usaha sendiri, bahkan yang kurang mampu juga bisa menjadi peserta program ini, menurut saya sangat penting mempunyai jaminan kesehatan apalagi sekarang lagi maraknya pandemi Covid-19, yang bisa sakit bukan cuma yang kerja," tambahnya.
Halaman Selanjutnya....