Sel Memori Kunci Utama Melawan Patogen

Orang yang pernah terserang virus umumnya akan mengembangkan sel memori. Sel ini membantu produksi antibodi dari sel B berjalan cepat dan dapat membentuk zat-zat yang dapat mengaktifkan sel T dan sel darah putih yang berfungsi sebagai makrofag.
Sel T atau T-cell adalah bagian dari sistem kekebalan (imun) tubuh yang berfokus pada partikel asing tertentu. Sel T memegang peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing.
Profesor mikrobiologi dan imunologi Direktur Institut Kekebalan, Transplantasi dan Infeksi Stanford dan peneliti di Howard Hughes Medical Institute, Mark Davis, PhD, mengatakan, sel T memori muncul ketika teraktivasi oleh antigen seperti kanker atau vaksinasi saat terjadi pengulangan infeksi.
Pada infeksi kedua oleh antigen sama yang pernah terjadi sebelumnya, sel T memori akan mengalami proliferasi dengan sangat cepat dan memberikan respons kekebalan yang lebih kuat. "Banyak dari sel T pembunuh ini berada dalam mode memori," ujar Davis seperti dikutip Science Daily.
Sel memori sejauh ini paling aktif dalam pertahanan terhadap penyakit menular. Sel ini perlu dimiliki untuk melawan patogen menyerang secara berulang. Itu adalah vaksin yang dimaksudkan untuk dihasilkan.
Menurut ketua laboratorium imunoterapi di Universitas Bar-Ilan, Profesor Cyrille Cohen, untuk memverifikasi apakah seseorang terlindungi dari korona baik setelah sembuh atau setelah divaksinasi alat yang paling umum digunakan adalah menilai keberadaan antibodi dan levelnya.
"Meskipun lebih sulit untuk dievaluasi, memori sel T merupakan faktor fundamental dalam kekebalan terhadap virus dan mungkin dapat memastikan perlindungan setelah antibodi hilang," kata Cohen.
"Kita memiliki dua sistem kekebalan dalam tubuh, satu yang disebut sistem kekebalan bawaan, dan satu yang disebut sistem kekebalan adaptif," lanjut Cohen.
Bersama dengan sel B sebagai pembuat antibodi, sel T memori berguna dalam membunuh sel patogen dalam tubuh saat terinfeksi virus. hay/I-1