Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gizi Murid

Sekolah Bentuk Duta Pangan Sehat

Foto : ANTARA/HO-Pemkot Jakbar

Sosialisasi keamanan pangan sekolah yang diikuti oleh sebanyak 18 sekolah di Jakarta Barat, mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK, Senin (10/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bertugas untuk melakukan intervensi keamanan Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS), Jakarta Barat membentuk duta di sekolah-sekolah. "Para duta pangan sehat di sekolah-sekolah bertugas melakukan intervensi atas jajanan di sekolah," jelas Kepala Seksi SMP dan SMA Suku Dinas Pendidikan II Jakarta Barat, Juwarto, Senin. Pembentukan duta pangan sehat itu diawali dengan sosialisasi keamanan pangan sekolah yang diikuti 18 sekolah Jakarta Barat mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK.

"Lewat sosialisasi ini nantinya ada kader, Duta Pangan Sehat di sekolah masing-masing. Tugasnya mengecek pangan jajanan yang ada di kantin sekolah," ujar Juwarto.

Kegiatan yang telah dimulai sejak Mei 2024 tersebut awalnya digagas oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Minuman (BPOM) di Jakarta menjadi bagian intervensi keamanan PJAS.

"Jadi itu salah satu program strategis untuk peningkatan sumber daya manusia yang sehat dan cerdas," kata Juwarto. Juwarto optimis duta pangan sehat bisa mengoptimalkan pengetahuan, pemahaman serta komitmen bersama terhadap keamanan pangan dalam mewujudkan kantin sehat.

"Setidaknya ada empat pilar untuk wujudkan kantin dan jajanan yang sehat. Keempatnya adalah komitmen-manajemen, sumber daya manusia, mutu pangan, dan sarana-prasarana," kata dia. Balai BPOM Jakarta akan mengintervensi sebanyak 26 sekolah/madrasah di Jakarta Barat untuk mendapat Sertifikat Sekolah dengan PJAS Aman tahun 2024.

Sementara itu, 52 sekolah/madrasah lainnya mendapatkan sosialisasi keamanan pangan dan paket informasi keamanan pangan. Kepala Balai BPOM di Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar, menjelaskan, sosialisasi dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan 16 Mei untuk sekolah intervensi penuh. Artinya sekolah/madrasah akan diintervensi dengan tahapan lengkap.

Tahap pertama, terdiri advokasi lintas sektor PJAS, sosialisasi keamanan pangan, bimbingan teknis keamanan pangan untuk kader keamanan pangan sekolah dan pemberian paket edukasi keamanan pangan.

Selanjutnya pemantauan dan evaluasi pemberdayaan kader keamanan pangan. Ini termasuk uji coba PJAS, lalu sertifikasi sekolah dengan PJAS aman dan pengawalan sekolah yang sudah diintervensi keamanan PJAS.

Tahap kedua, mulai 20 Mei diikuti sebanyak 52 sekolah atau madrasah yang mendapat sosialisasi keamanan pangan dan paket informasi keamanan pangan. "Sehubungan hal itu, maka dibuat sosialisasi keamanan pangan tahap dua pada komunitas sekolah atau madrasah," katanya.

Sementara itu, kegiatan lain Pemkot Jakbar adalah, pemantauan keamanan pangan jelang Idul Adha. Pemantauan dilakukan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat.

Pemantauan yang dilakukan setiap hari Selasa tersebut meliputi keamanan atau kesehatan pangan pokok di pasar.

"Kita pantau setiap pekan on the spot," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) KPKP Jakarta Barat, Novy C Palit. Ada empat pasar tradisional dan satu pasar swalayan yang dipantau. Petugas memantau Pasar Jembatan 2, Jembatan Besi, Jembatan 5, dan Pejagalan. Satu pasar swalayan di Kedoya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top