Sekjen PBB: Dunia Mau Bunuh Diri Bareng-bareng atau Berubah Bareng-bareng? Pilih Sekarang

BERLIN - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan ultimatum perubahan iklim ke konferensi Berlin. Yakni, pemimpin dunia musti segera memilih apakah akan bunuh diri bareng-bareng atau melakukan perubahan bareng-bareng?

Hal itu dia sampaikan dalam sebuah pesan untuk Dialog Iklim Petersberg di Berlin, Jerman, pada Senin (18/7) kemarin dikutip dari Russian Today hari ini.

"Konsentrasi gas rumah kaca, kenaikan permukaan laut dan panas laut telah memecahkan rekor baru. Setengah dari umat manusia berada di zona bahaya dari banjir, kekeringan, badai ekstrem, dan kebakaran hutan. Tidak ada negara yang kebal," kata Guterres dalam pesan video.

"Yang paling mengganggu saya adalah, dalam menghadapi krisis global ini, kita gagal bekerja sama sebagai komunitas multilateral. Bangsa-bangsa terus memainkan permainan menyalahkan alih-alih bertanggung jawab atas masa depan kolektif kita. Kami tidak bisa terus seperti ini," tambah pejabat tinggi PBB itu. "Waktu tidak lagi di pihak kita."

Guterres bersikeras negara-negara di dunia "harus membangun kembali kepercayaan dan bersatu" untuk menciptakan "respon global yang nyata" terhadap iklim, termasuk memberikan bantuan keuangan kepada mereka yang paling terkena dampak peristiwa lingkungan.

Pertemuan di Jerman mengumpulkan perwakilan dari 40 negara untuk membahas kemajuan penerapan perjanjian iklim, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan mempromosikan peralihan ke "sumber energi berkelanjutan" untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5°C, seperti yang disepakati pada pertemuan tahun lalu. KTT iklim COP26 di Skotlandia.Mereka yang hadir juga terlibat dalam persiapan untuk Konferensi Iklim Dunia COP27, yang dijadwalkan pada bulan November di resor Mesir Sharm El-Sheikh.